Suara.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto disindir habis-habisan oleh politisi Partai Nasdem Bestari Barus.
Hasto dinilai sudah tak terkontrol saat berpendapat soal Anies Baswedan. Bestari menyebut demikian saat Hasto berkomentar soal safati politik Anies Baswedan yang dinilainya melanggar etika.
Terus-terusan bakal calon presidennya diserang Hasto, Bestari Barus pun menyindirnya terlalu berisik.
"Semakin ke sini, Hasto kok semakin bising saja," ujat Bestari dikutip Wartaekonomi.co.id --jaringan Suara.com, Senin (19/12/2022).
Tak sampai di situ, Bestari sampai menyandingkannya dengan sikap orang panik lantaran emosi Hasto yang dinilai sudah tidak terkontrol.
"Kok seperti istri kalau lagi datang bulan ya. Resah, gelisah, dan angot-angotan seperti orang yang panik dan emosinya jadi nggak terkontrol gitu," lanjutnya.
Menurut Bestari, Hasto lebih baik mengurusi partainya sendiri yang masih belum menentukan pilihan siapa bakal calon presiden yang akan diusung untuk Pilpres 2024 nanti.
"Apa nggak lebih baik ngurusi kader partainya sendiri ketimbang ngurusi Anies yang bukan kader partainya? Masa semua aktivitas orang lain mesti dikoreksi," kata Bestari.
"Apa Hasto pikir bahwa semua langkah gerak orang lain harus pakai standar Hasto," imbuhnya.
Baca Juga: Syok Cuma Disuguhi Jokowi Jeruk dan Kue Beku di Istana, Panda Nababan: Dinginnya Setengah Mati
Bestari bahkan berpikir bahwa Hasto tengah mengalami krisis eksistensi di internal PDIP sehingga ikut campur dalam mengomentari gerak-gerik Anies.
"Atau mungkin Hasto dalam posisi yang sedang mengalami krisis eksistensi di internal partainya sehingga harus omong sana sini seperti orang kurang kerjaan," sindir Bestari.
Sebelumnya, Hasto Kristiyanto menyinggung Anies Baswedan yang makin getol bersafari politik. Ia merespons penilaian Bawaslu yang merekomendasikan aksi Anies tersebut sebagai pelanggaran etis.
"Ketika Bawaslu merekomendasikan itu sebagai pelanggaran etis, maka dengan kategori pelanggaran etis itu justru sesuatu hal yang sifatnya sangat dalam karena menyangkut etika bagi seorang pemimpin," kata Hasto.
Berita Terkait
-
Syok Cuma Disuguhi Jokowi Jeruk dan Kue Beku di Istana, Panda Nababan: Dinginnya Setengah Mati
-
Blak-blakan, PDIP Sebut NasDem Partai Gagal Gegara Calonkan Anies Baswedan
-
'Si Paling Benar', Anies Dibilang Kena Sindrom Thanos, Diskakmat Balik Relawan
-
PDIP Pilih Ganjar atau Siap Jadi Oposisi Lagi
-
Pejabat Era Anies Baswedan Dicopoti, Kader Megawati: Pura-pura Dizalimi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf