Suara.com - Sri Sultan Hamengkubuwono IX merupakan raja yang pernah memimpin Kasultanan Yogyakarta pada 1940 hingga 1988. Namanya tengah menjadi perbincangan setelah disinggung oleh Panda Nababan terkait masa kepemimpinan Soeharto dan saat Sri Sultan HB IX tengah menjabat sebagai Wakil Presiden.
Jika dilihat dari profilnya, Sri Sultan Hamengkubuwono IX terkenal akan kekayaan dan kedermawanannya kepada negara. Panda Nababan pun mengungkap beberapa perbandingan antara Sri Sultan HB IX dengan presiden terlama Indonesia, Soeharto.
Dari cerita Panda Nababan, Sri Sultan HB IX mengaku bahwa kekayaannya masih kalah dari Soeharto. Hal ini menarik perhatian publik mengingat Sultan adalah pemimpin Keraton Yogyakarta dan menguasai nyaris seluruh tanah di Jogja. Lantas seperti apa sosoknya?
Profil Sri Sultan HB IX
Sri Sultan Hamengkubuwono IX lahir dengan nama Gusti Raden Mas Dorodjatun di Ngayogyakarta Hadiningrat pada 12 April 1912. Sri Sultan HB IX meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat pada 2 Oktober 1988 pada umur 76 tahun.
Sebagai seorang ningrat, Sri Sultan Hamengkubuwono IX menempuh pendidikan yang tak main-main dari usia dini hingga perguruan tinggi.
Ngarsa Dalem pernah mengenyam bangku taman kanak-kanak atau Frobel School asuhan Juffrouw Willer di Bintaran Kidul di masa penjajahan Belanda. Ia lalu melanjutkan sekolah setara SD di Eerste Europeesche Lagere School di Yogyakarta pada 1925.
Selepas SD, Sri Sultan HB IX melanjutkannya ke Hoogere Burgerschool (HBS, setingkat SMP dan SMU) di Semarang dan Bandung pada 1931.
Tak cukup di situ, Sri Sultan Hamengkubuwono kemudian terbang ke Belanda untuk menempuh kuliah di Rijkuniversiteit Leiden, Jurusan Indologie (Ilmu Tentang Indonesia) lalu jurusan Ekonomi.
Baca Juga: Mengintip Gelimang Harta Soeharto, Lebih Kaya dari Sultan HB IX?
Secara berurutan, jabatan yang pernah diemban oleh Sri Sultan Hamengkubuwono yakni sebagai berikut:
1. Kepala dan Gubernur Militer Daerah Istimewa Yogyakarta (1945)
2. Menteri Negara pada Kabinet Sjahrir III (2 Oktober 1946 – 27 Juni 1947)
3. Menteri Negara pada Kabinet Amir Sjarifuddin I dan II (3 Juli 1947 – 11 November 1947 dan 11 November 1947 – 28 Januari 1948)
4. Menteri Negara pada Kabinet Hatta I (29 Januari 1948 – 4 Agustus 1949)
5. Menteri Pertahanan/Koordinator Keamanan Dalam Negeri pada Kabinet Hatta II (4 Agustus 1949 – 20 Desember 1949)
Tag
Berita Terkait
-
Mengintip Gelimang Harta Soeharto, Lebih Kaya dari Sultan HB IX?
-
Cipung Bangga, Prank Raffi Ahmad Cuma Beli Sepatu sebelah Kanan di Erigo
-
Kerap Pamer Foto Liburan, Syahrini Kena Sentil Perkara Rumah: Jangan Disamakan dengan Sultan Andara
-
Luis Milla Akui Fisik Jadi Kendala Tim Persib Bandung
-
Ngeri-ngeri Sedap, Cerita Soeharto Dibuat Tersinggung Sama Orang Jombang Perkara Dikatain 'Wareg' Kekuasaan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
Terkini
-
Penyelidikan Perkara Whoosh Masih Fokus Cari Tindak Pidana, KPK Enggan Bahas Calon Tersangka
-
Suka Mabuk Sambil Acungkan Golok ke Warga, Pria di Pulogadung Tewas Terlindas Truk
-
Sandra Dewi Mendadak Menyerah, Gugatan Penyitaan Aset Korupsi Harvey Moeis Dicabut!
-
Dukung KPK Selidiki Dugaan Mark Up Kereta Cepat Whoosh, DPR: Pelakunya Harus Diseret ke Jalur Hukum
-
Trump Tingkatkan Tekanan Militer: AS Kirim Kapal Perang, Venezuela Tuduh CIA Terlibat!
-
Jokowi Jawab Utang Whoosh di Tengah Isu Korupsi: Ini Bukan Cari Laba
-
Dugaan Mark Up Whoosh Naik Sidik: KPK Bicara Peluang Periksa Luhut, Ini yang Bakal Digali
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 28 Oktober 2025: Waspada Hujan Lebat di Indonesia
-
Viral Diusir Gegara Parkir di Jalur Disabilitas, Polisi Patwal Kena Semprot: Bapak Bisa Jalan Kan?
-
Najelaa Shihab di Grup WA Nadiem, Bantah Ikut Bahas Korupsi Chromebook: Bukan Lingkup Saya