Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo, meminta majelis hakim untuk berlaku objektif.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ferdy Sambo setelah persidangan memutar rekaman CCTV di rumah pribadinya yang berada di Jalan Saguling dan di depan bekas rumah dinasnya di Jalan Duren Tiga No. 46, Jakarta.
Menurut Ferdy Sambo, konstruksi yang dibangun oleh penyidik Polri telah menjadikan semua pihak yang ada di dalam rumah dinas di Jalan Duren Tiga sebagai tersangka.
Persidangan belakangan ini juga mencoba untuk mengungkap kebenaran apakah Ferdy Sambo benar menembak Yosua atau tidak dengan sarung tangan hitam.
Rekaman CCTV perlihatkan Sambo tak pakai sarung tangan
Sebelumnya diketahui dalam sidang diputarkan rekaman CCTV yang menunjukkan peristiwa di rumah Jalan Saguling dan di depan rumah Jalan Duren Tiga No. 46.
Tayangan tersebut kemudian membuka teka-teki yang selama ini menjadi misteri dalam kasus tewasnya Brigadir J, yaitu mengenai sarung tangan hitam yang diduga dikenakan oleh Ferdy Sambo.
Ferdy Sambo tidak terlihat menggunakan sarung tangan hitam pada saat keluar dari rumah pribadinya yang berada di Jalan Saguling.
Melihat adanya tayangan tersebut, penasihat hukum dari Ferdy Sambo, Arman Hanis langsung merespons dengan mengatakan bahwa rekaman CCTV tersebut membuktikan keterangan dari Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E soal kliennya menggunakan sarung tangan hitam itu tidaklah benar.
Baca Juga: Bikin Hakim Murka karena Berbohong, Kecerdasan Susi PRT Sambo Sangat Rendah dan Daya Ingatnya Buruk
Ferdy Sambo pakai sarung tangan saat rekonstruksi
Awal mula munculnya sarung tangan tersebut terlihat pada saat Polri menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J.
Terdapat adegan Ferdy Sambo mengenakan sarung tangan. Ia terlihat tiba di rumah dinasnya, di Kompleks Polri, Duren Tiga.
Ferdy Sambo terlihat keluar dari mobil dengan menggunakan sarung tangan hitam pada tangan kirinya. Pada saat itu, terlihat tangan Ferdy Sambo diikat dengan kabel ties. Ferdy Sambo terlihat tengah memegang pistol.
Dalam persidangan yang digelar pada hari Selasa (20/12/2022), keberadaan sarung tangan disorot kembali. Keberadaan benda tersebut disorot pada saat ahli digital forensik, Hery Priyanto memutar dan memperbesar rekaman CCTV menjelang pembunuhan Brigadir J.
Hery pun memperbesar video tersebut. Rasamala meminta video diperbesar sampai terlihat pergelangan tangan Ferdy Sambo.
Tag
Berita Terkait
-
Bikin Hakim Murka karena Berbohong, Kecerdasan Susi PRT Sambo Sangat Rendah dan Daya Ingatnya Buruk
-
Punya IQ di Atas Rata-rata, Bharada E Ternyata Cuma Patuh ke Sosok Ini, Siapa?
-
Hasil Tes Kepribadian Putri Candrawathi: Mudah Malu dan Takut karena Sensitif hingga Ketergantungan dengan Ferdy Sambo
-
Bukti CCTV Rontokkan Tuduhan Sarung Tangan Sambo? Febri Diansyah: Sejak Awal Dakwaan Memang Mengada-ada
-
'Bau Amis' Rekaman Ferdy Sambo Tak Pakai Sarung Tangan, Ahli IT Duga CCTV Duren Tiga Sudah Direkayasa
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Jelaskan Ada Pengkondisian dalam Akuisisi Kapal, KPK Bantah Kriminalisasi Kasus ASDP
-
Bakal Rombak Sistem Rujukan BPJS, Menkes Budi Tak Mau Bertele-tele: Nanti Pasien Keburu Wafat
-
Aktivis Feminis Desak Negara Akui Femisida Sebagai Kejahatan Khusus dan Masuk UU
-
Menkes Wacanakan Kelas Standar Bagi Peserta BPJS: Nggak Usah Cover yang Kaya, Fokus yang Bawah Aja
-
Satu Korban Ledakan SMAN 72 Jakarta Jalani Operasi Bedah Plastik, Total 20 Siswa Masih Dirawat
-
Soal Tim Reformasi, DPR Harap Bukan Cuma 'Kosmetik': Polri Harus Kembali ke Mandat Konstitusi
-
Menko Yusril: Pemerintah Harus Berhati-hati Menentukan Siapa yang Layak Menerima Pengampunan Negara
-
Demi Netralitas, Anggota Komisi III DPR Sebut Polri Harus Tetap di Bawah Presiden
-
Soal Kerja Sama Keamanan RI-Australia, Legislator PDIP Ini Kasih 2 Catatan, Minta Prabowo Hati-hati
-
Babak Baru Kasus Korupsi CSR BI-OJK: KPK Kejar Aliran Dana, 2 Staf Ahli Heri Gunawan Diperiksa