Suara.com - Buntut dari kasus penyelewengan jabatan dan suap dari Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak membuat pihak KPK akhirnya ikut menggeledah kantor Gubernur Jawa Timur yang berlokasi di Jalan Pahlawan, Surabaya.
Penggeledahan yang dilakukan KPK tersebut sempat menggegerkan para staf Pemprov Jatim. Namun tidak ada orang yang menghalangi proses penyidikan tersebut.
Lalu, apa yang dibawa KPK dari penggeledahan itu? Simak fakta-fakta berikut ini.
1. Penggeledahan hampir 10 jam
Kronologi penggeledahan ini awalnya disinyalir dari buntut ditetapkannya Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak yang terlibat dalam kasus suap dan penyelewengan jabatan dalam penentuan dana hibah APBD.
Penelusuran aliran dana ini membuat KPK akhirnya melakukan penggeledahan juga ke Kantor Gubernur Jatim yang dilakukan sejak pukul 10.00 WIB hingga 19.34 WIB pada Rabu (21/12/2022) kemarin. Penggeledahan tersebut memakan waktu hingga hampir 10 jam yang dilakukan oleh beberapa orang sebagai penyidik dari KPK.
2. Respons Wakil Gubernur Emil Dardak
Penggeledahan kantor tersebut juga dilakukan dengan menggeledah ruang kerja Gubernur Jawa Timur, Khofifah dan ruang kerja Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. Penggeledahan ini pun mendapat respons dari Emil Dardak.
"Pada prinsipnya kami (Pemprov Jatim) hormati proses yang dilakukan KPK. Prinsipnya kami siap bekerja sama yang terbaik dengan KPK," ujar mantan Bupati Trenggalek ini.
Baca Juga: Sekdaprov Jatim Mengaku Enggak Digeledah: Hanya Dilihat-lihat, Enggak Lihat Ada Berkas Diambil
3. Khofifah Menghormati Proses KPK
Tak hanya Emil Dardak, Khofifah yang saat penggeledahan terjadi sedang menghadiri Rakor Ops Lilin Semeru di Markas Polda Jawa Timur, Surabaya, mengungkap bahwa Pemprov akan menghormati segala proses yang dilakukan KPK.
"Ini bagian dari proses yang harus kami hormati semuanya. Pemprov akan menyiapkan data sesuai yang dibutuhkan KPK," ujar Khofifah dalam keterangannya.
4. KPK Bawa 3 Koper
Penggeledahan yang dilakukan ini ternyata membuat KPK harus membawa sebagian dokumen dan barang bukti lain ke dalam 3 buah koper. Beberapa petugas KPK nampak mengangkut 3 buah koper tersebut ke sebuah mobil untuk dilakukan penyelidikan.
5. Ada Flashdisk di Ruang Sekda yang Dibawa KPK
Tim KPK yang sampai di kantor Pemprov Jatim pun langsung menggeledah beberapa bagian ruang kerja di Pemprov, termasuk ruang kerja Khofifah, Emil Dardak, bahkan Sekda Pemprov Jatim Adhy Karyono yang juga ikut digeledah. Petugas KPK pun terlihat mondar-mandir dari ruangan tersebut selama penggeledahan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengonfirmasi bahwa tidak ada dokumen milik gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur yang dibawa penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat melakukan penggeledahan di Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan Surabaya pada Rabu malam (21/12/2022).
Meski tidak ada dokumen gubernur dan wagub yang dibawa, Khofifah menjelaskan jika ada flashdisk dari ruang Sekda yang dibawa KPK.
"Yang terkonfirmasi di ruang gubernur tidak ada dokumen yang dibawa, di ruang wagub tidak ada dokumen yang dibawa. Di ruang sekda ada 'flashdisk' yang dibawa. Posisinya seperti itu," kata Khofifah di Mapolda Jatim, di Surabaya, Kamis (22/12/2022).
6. KPK akan segera umumkan hasil penggeledahan
Melalui Kabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri, ia membenarkan bahwa penggeledahan KPK terjadi karena adanya dugaan aliran dana dari kasus Sahat Tua Simanjuntak.
"Betul, hari ini (Rabu 21/12) tim penyidik KPK masih melakukan penggeledahan di kantor Gubernur, Wagub, Sekretariat Daerah dan Bappeda Jatim," kata Ali Fikri.
Ia pun mengaku KPK akan segera mengumumkan hasil investigasi dan penggeledahan secepatnya.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Sekdaprov Jatim Mengaku Enggak Digeledah: Hanya Dilihat-lihat, Enggak Lihat Ada Berkas Diambil
-
Bukan Dokumen Gubernur dan Wagub Jatim, Khofifah Sebut Flashdisk di Ruang Sekda yang Dibawa KPK
-
KPK Balas Ucapan Luhut soal Tak Perlu Sering-sering OTT: Kami Tak Hanya Pakai 1 Strategi
-
Beda Pandangan, Luhut Binsar Padjaitan Sebut OTT KPK Buat Negeri ini Jelek, Begini Solusi Cegah Korupsi Ala Menko Marvest
-
KPK Geledah Kantor Gubernur Jawa Timur, Imbas OTT Wakil Ketua DPRD Jatim Sahat Tua Simanjuntak
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?