Suara.com - Presiden Joko Widodo blak-blakan mengaku heran karena pihaknya selalu dituding terlibat dalam berbagai gejolak politik, mulai dari partai yang tidak lolos verifikasi faktual KPU sampai gagalnya partai membentuk koalisi.
"Gagal koalisi, nanti yang dituduh Istana lagi. Ya padahal kita itu kan nggak ngerti, koalisi antarpartai, antar ketua partai yang ketemu," kata Jokowi di HUT ke-16 Partai Hanura, Rabu (21/12/2022).
Meski tidak mengungkap gamblang siapa pihak yang sebenarnya disindir, perhatian publik langsung terarah kepada Partai NasDem yang sekarang sedang gencar membentuk Koalisi Perubahan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Ketua DPP Partai NasDem Effendy Choirie sendiri bersikap lebih hati-hati dalam menanggapi pernyataan Jokowi tersebut. Namun di program Dua Sisi di kanal YouTube tvOneNews, Gus Choi meminta agar Jokowi jangan terbawa perasaan alias baper.
Pasalnya menurut Gus Choi, sejak dahulu Istana memang selalu ikut campur dalam berbagai gejolak politik Tanah Air. Pernyataan ini didasarkan pada berbagai catatan sejarah Indonesia.
"Semua hal di republik ini, terkait dengan politik, semua terkait dengan Istana," tegas Gus Choi, dikutip pada Jumat (23/12/2022).
Gus Choi mengingatkan dengan peristiwa bubarnya HMI, PSI, sampai Masyumi yang tidak lepas dari peran Istana di era pemerintahan Presiden ke-1 Ir Soekarno.
"Zaman orde baru juga semua serba Istana. Gusur Gus Dur, Istana. Merestui siapa, Istana. Gusur orang NU dari PPP, Istana. Semua dulu serba Istana. Muhammadiyah, Pak Amien Rais dulu ketika terpilih kalau nggak dapat restu Istana juga nggak jadi. Banyak kasus," sambungnya.
Hal yang sama tetap berlaku pasca reformasi. Selalu ada peran Istana di pergumulan politik, keterpilihan Ketua Umum hingga pecahnya partai-partai, semua selalu dalam campur tangan Istana.
Baca Juga: Usai Jokowi Ngomel, Giliran Ma'ruf Amin Sentil Partai Tak Lolos Pemilu: Sudah Garis Tangan
"Di era SBY, PKB pecah dua. Proses hukum yang satu dimenangkan, padahal secara AD/ART dia pasti tidak menang, itu juga karena Istana. Kemudian zaman Pak Jokowi, banyak banget. Demokrat kemarin juga Istana, bahkan pelakunya dari Istana," jelas Gus Choi.
"Istana-nya itu apakah langsung Presiden, atau lingkungan Presiden yang direstui Presiden, atau Presiden itu diam tidak melarang," lanjutnya.
Menurut Gus Choi, seluruh dinamika politik ini tidak lepas dari Istana. Karena itulah Gus Choi tidak heran bila ada persepsi Istana di era Jokowi terlibat dalam berbagai gejolak politik.
"Ketika ada (partai) tidak diloloskan, kemudian ada sebagian menyatakan ini ada kaitannya dengan Istana, itu logis secara historis. Secara fakta, periode ini juga ada terkait," terang politikus Partai NasDem.
"Kalau rakyat menyalahkan juga tidak salah, karena Istana itu ada sejarahnya untuk selalu ikut campur pada penentuan hal-hal yang bersifat politik," tegasnya, bahkan turut menambahkan peran Istana terhadap dinamika ormas keagamaan.
Karena itulah Gus Choi mendorong supaya Jokowi dan Istana jangan terbawa perasaan dengan segala tudingan yang ada.
Berita Terkait
-
Soal Isu Reshuffle Kabinet, Jokowi: Ya Nanti
-
Ngeri! Bukan Curhat Capek Disalahkan, Jokowi Ternyata Tebar Kode Bakal Ada Koalisi Gagal Terbentuk?
-
Putar Haluan, PKB Sebut Pasangan Anies Baswedan-Cak Imin Bisa Menang Pilpres 2024
-
Ragam Keluhan Jokowi: Kesal Istana Dituduh sampai Menteri Enak-enak Nyanyi
-
Ki Joko Kendil, 2024 Presiden Indonesia Bendera Hijau
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
Terkini
-
Peta Jalan Penyelesaian HAM Berat Resmi Dirilis, Keadilan Bagi Korban di Ujung Penantian?
-
Eks Menkumham: Posisi Negara Kalah, Diperalat Oligarki untuk Validasi Perampokan Tanah Rakyat
-
Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi, Babak Baru Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan Hari Ini?
-
Tim Forensik Polri Sita Barang Bukti Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati, Termasuk CCTV
-
Puncak Musim Hujan Masih Berlangsung, Gubernur Sumbar Imbau Warga Waspadai Bencana Susulan
-
KPK Kembangkan Kasus OTT Abdul Wahid, Rumah Dinas Plt Gubernur Riau Digeledah
-
Pemerintah Sepakat Lindungi PMI, KemenP2MI Teken Perjanjian Kerja Sama dengan Para Mitra Strategis
-
5 Masalah yang Diselesaikan Dasco di Panggung Politik 2025
-
Ulama Aceh Desak Pemerintah Susun Peta Jalan Pemulihan dan Penetapan Status Bencana Nasional
-
DPR Minta Pemerintah Jangan Remehkan Peringatan BMKG soal Bibit Siklon 93S