Suara.com - Keluarga Dea Donikian biasanya mengadakan jamuan makan siang yang berlanjut hingga makan malam pada Hari Natal.
Namun sejak enam tahun lalu, kebiasaan ini berubah.
"Sejak kepergian kakek suamiku, kami tak lagi mengadakan acara makan malam bersama," ujar Dea kepada Farid Ibrahim dari ABC Indonesia.
Dea yang bekerja sebagai Senior Scientist di Prince of Wales Hospital Sydney menikah dengan pria Australia keturunan Yunani pada tahun 2014, dan dikaruniai dua putra, Parker (6 tahun) dan Matteo (3,5 tahun).
"Sekarang kami masih tetap mengadakan acara makan siang bersama," katanya.
"Tidak ada yang istimewa atau unik dengan perayaan Hari Natal di keluarga kami," tambah Dea.
Ia mengatakan jika orangtuanya, yakni ibu kandung dan ayah tiri dengan latar belakang Muslim, tidak sibuk, biasanya mereka akan datang mengunjunginya.
Bagi Dea, Natal setiap tahun selalu dirayakan oleh keluarga besar suaminya, yang biasanya masing-masing membawa makanan utuk disantap bersama.
"Kami merayakan Natal bersama keluarga, bukan karena keyakinan agama," kata Dea.
"Pada dasarnya kami senang menghabiskan waktu bersama keluarga dan yang terpenting makan-makan. Suasana Natal terasa sangat bagus karena menandakan musim liburan telah tiba," ujar Dea.
"Saya tidak pernah mendapatkan komentar negatif tentang perayaan Natal kami dari teman-teman masyarakat Indonesia," katanya.
"Anak laki-laki saya bersekolah di sekolah Katolik [meski dia tidak dibaptis] dan orangtua saya beragama Islam, begitu pula ipar perempuan saya yang menikah dengan pria Muslim asal Lebanon."
"Jadi keluarga saya benar-benar keluarga campuran dari segala latar belakang," kata Dea.
Sate ayam jadi hidangan Natal
Acara kumpul keluarga untuk makan siang bersama saat hari Natal juga selalu digelar oleh keluarga Winda Tafsier, warga asal Indonesia yang menikah dengan pria Australia.
"Kami muslim tapi keluarga suami saya bukan muslim. Karena mertua saya sudah sepuh, acara kumpul-kumpul setiap Natal selalu diadakan di rumah kami," kata Winda kepada ABC Indonesia.
Berita Terkait
-
Tes Psikologi: Pilih Satu Kartu, Ada Pesan Penting untuk Anda di Hari Natal Ini
-
Perketat Keamanan Ibadah Natal di Gereja Jakarta, Polda Metro Jaya Kerahkan Tim Penjinak Bom
-
Sasak Beusi Arah Bandung Macet Parah, Warga yang Niat Healing Malah Terjebak Berjam-jam
-
RSDC Wisma Atlet Ditutup, Bagaimana Pencegahan Kasus Covid-19 Jelang Libur Natal dan Tahun Baru?
-
Mengejutkan! Hari Pertama Pengamanan Nataru Terjadi 114 Kecelakaan Lalu Lintas
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan