Suara.com - Jelang Pemilu 2024, isu politik identitas dinilai akan kembali menghiasi dunia perpolitikan Indonesia. Kira-kira apa itu politik identitas? Bagi yang ingin mengetahuinya, mari simak penjelasannya berikut ini.
Sebelumnya ramai diperbincangkan publik mengenai Anies Baswedan sebagai capres (calon presiden) 2024 dari Partai NasDem yang mendapat sebutan bapak politik identitas. Sebutan ini dianggap dapat memengaruhi tingkat keterpilihannya dalam Pemilu 2024.
Lalu, sebenarnya apa itu politik identitas? Untuk selengkapnya, simak berikut ini ulasannya.
Pengertian Politik Identitas
Politik identitas ini diartikan juga sebagai cara dalam berpolitik yang mengedepankan kepentingan kelompoknya atas dasar kesamaan identitas (agama, budaya, gender, dan lain-lain). Politik identitas juga biasanya dimanfaatkan guna mendapatkan suara dalam pemilu.
Lantas, apa saja ciri-ciri politik identitas? Bagi yang ingin tahu ciri-ciri, berikut ini ulasannya yang dilansir dari berbagai sumber.
Ciri-ciri Politik Identitas
Mempunyai kesamaan serta tujuan untuk membangun kekauatan atas dasar peta politiknya.
Ketidakpuasaan dalam diri masayrakat yang merasa terasingkan atau terpinggirkan
Menggunakan politik sebagai alternatif untuk mempersatukan kekuatan dalam deretan agenda demokrasinya.
Apakah Politik Identitas Berbahaya?
Melansir dari Crcs.ugm.co.id, penggunaan identitas politik sebenarnya sah-sah saja dan belum tentu menimbulkan sesuatu yang berbahaya bagi demokrasi.
Amy Gutmann selaku Ilmuwan politik terkenal menyampaikan bahwa identitas di dalam demokrasi merupakan wujud agregasi kepentingan yang mencerminkan realitas masyarakat. Gutmann juga meyakini bahwa demokrasi bukan hanya perihal kepentingan yang sifatnya rasional, tapi juga tentang identitas.
Gutmann juga menambahkan bahwa pembentukan aliansi politik yang didasarkan atas nilai, kesamaan identitas, atau latar belakang merupakan konsekuensi yang tak dapat dihindarkan keberadaannya dalam kehidupan berdemokrasi. Bahkan bisa dikatakan semua politik diseluruh dunia adalah politik identitas.
Sebut saja di Indonesia, pemilu di Indonesia dapat dipastikan akan terus dihiasi oleh aktor-aktor politik dengan segala pencitraannya yang kental akan simbol-simbol agama atau kultural. Di jalan-jalan, akan banyan ditemukan baliho para calon kandidat pemilu yang menggunakan pakaian, aksesoris, atau berbagai pesan yang ada kaitannya dengan kelompok identitas tertentu.
Berita Terkait
-
Besok, KPU Tentukan Nasib Partai Ummat Lolos Atau Tidak Jadi Peserta Pemilu 2024
-
Komunikasi dengan Gerindra Mandek, PKB Bakal Merapat ke Koalisi Perubahan Dukung Anies?
-
Nama 'Yohanes' untuk Anies Baswedan Ditelan Mentah-mentah, Yusuf Dumdum: Geng Munafik pada Bungkam!
-
Hadapi Pemilu 2024, Plt Ketum PPP Mardiono Buka Latihan Kepemimpinan Kader
-
Arief Poyuono 'Ramal' Jokowi Bakal Dikhianati di Tahun 2023, Wajib Hati-hati dengan Sosok Ini
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sidang Praperadilan Delpedro Marhaen: Hakim Tunda Putusan Hingga Pukul 2 Siang
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner
-
Usut Kasus CSR, KPK Panggil Politikus Nasdem Rajiv
-
Johnson Panjaitan Wafat: Advokat HAM Pemberani, Mobil Ditembak, Kantor Digeruduk Nyali Tak Ciut