Suara.com - Baru-baru ini, masyarakat ramai memperbincangan mengenai wacana perbedaan tarif KRL orang kaya dan miskin. Diketahui, pemerintah berencana untuk membedakan tarif KRL berdasarkan kemampuan penumpang KRL.
Seperti apa tarif KRL orang kaya dan miskin ini? Pemerintah telah memastikan bahwa tarif KRL Commuter Line tidak akan mengalami kenaikan pada 2023 mendatang.
Namun, skema tarif atau pembayaran akan dipisahkan antara penumpang yang mampu dan kurang mampu melalui tiket kartu. Dengan kata lain, orang kaya akan membayar tarif KRL yang lebih mahal dibandingkan orang miskin karena tidak lagi dapat subsidi dari pemerintah.
Tentunya, hal ini menimbulkan polemik dan dinilai sulit untuk diimplementasikan karena belum jelas skema verifikasinya. Lantas, berapa tarif KRL orang kaya?
Tarif KRL Orang Kaya
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba menyebutkan bahwa saat ini tarif KRL masih diatur berdasarkan Permenhub yang lama dengan skema satu tarif sementara rencana tarif baru belum dibahas.
Sementara itu Pengamat Transportasi, Darmaningtyas menyebutkan bahwa penyesuaian tarif KRL perlu dilakukan karena sudah lama belum disesuaikan. Namun terkait rencana pembeda tarif KRL dimaksudkan untuk layanan kereta yang berbeda, bukan harga tiket yang berbeda di dalam 1 kereta.
Menteri perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan bahwa tarif KRL tidak akan mengalami kenaikan pada 2023 mendatang, namun pihaknya ingin memberlakukan tarif baru bagi kelompok masyarakat mampu. Dikatakan pula bahwa apabila tanpa subsidi, tarif KRL berada di kisaran Rp10-15 ribu dalam satu kali perjalanan per penumpang.
Selama ini, lantaran ada subsidi pemerintah, maka para penumpang KRL dapat menikmati tarif murah, hanya Rp3 ribu untuk 25 kilometer pertama.
Baca Juga: Tarif KRL Mau Dibedakan Kaya dan Miskin, Tapi Ibu Hamil Sulit Dapat Kursi Prioritas
Jadi, dipastikan bahwa tarif KRL akan mengalami perubahan sistem dengan adanya skema subsidi tepat guna. Namun, bagi masyarakat yang berpenghasilan tinggi akan dikenakan penyesuaian tarif KRL, yang kemudian akan dibuatkan kartu baru untuk membedakan profil satu dengan yang lainnya.
Kebijakan mengenai perbedaan tarif tersebut juga sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo, termasuk juga mekanisme untuk membedakan penumpang yang mampu dan tidak mampu.
Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Risal Wasal menjelaskan bahwa para penumpang dengan kategori mampu akan membayar sesuai dengan harga asli KRL. Jika demikian, maka mengacu pada pernyataan Budi Karya, tarif untuk penumpang mampu bisa mencapai Rp 10-15 ribu.
Sebagai tambahan informasi, selama ini tarif penumpang KRL memang masih disubsidi oleh pemerintah. PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat, pada 2021 lalu realisasi subsidi tarif pengguna KRL dalam bentuk Public Service Obligation (PSO) mencapai Rp 2,14 triliun.
Demikian penjelasan tentang wacana tarif KRL orang kaya yang perlu anda ketahui.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya