Suara.com - Angela Hindriati Wahyuningsih (54) menjadi korban pembunuhan dan mutilasi oleh tersangka Ecky Listiantho (34) di Bekasi. Keluarga Angela menggelar misa dan prosesi pemakaman pada Kamis (12/1/2024).
Jenazah Angela dimakamkan dengan ditumpuk menjadi satu dengan mendiang anaknya di TPU Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sebelum memakamkan Angela, keluarga melaksanakan tradisi 'brobosan' di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Berikut ini penjelasan lengkap terkait tradisi brobosan yang dilakukan oleh keluarga Angela.
Pengertian Tradisi Brobosan
Brobosan merupakan salah satu tradisi Indonesia terkait pemakaman yang berasal dari Jawa. Tradisi ini dilakukan ketika ada keluarga yang meninggal dunia dengan cara berjalan di bawah keranda atau peti jenazah sebelum jenazah tersebut dikebumikan.
Brobosan artinya menerobos yang dalam pelaksanaannya, seseorang secara bergantian sebanyak tiga kali berjalan menunduk di bawah keranda atau peti mati jenazah. Peti mati itu diangkat oleh beberapa orang dengan cukup tinggi.
Brobosan dilakukan mulai dari sebelah kanan, ke sebelah kiri, kemudian ke depan, hingga kembali lagi ke sebelah kanan. Putaran itu dilakukan oleh pihak keluarga dan diawali oleh anggota keluarga laki-laki paling tua.
Awalnya, para tetangga dan kerabat lainnya akan membantu menyiapkan ubo rampe, makanan dalam sesaji atau yang kerap disebut sajen. Setelah ubo rampe selesai disiapkan, selanjutnya disusul dengan pidato dari perwakilan keluarga.
Baca Juga: Suasana Haru Keluarga Korban Mutilasi Bekasi Saat Jalani Tradisi Brobosan
Pidato tersebut pada umumnya berisi ucapan maaf sebagai perwakilan orang yang sudah meninggal. Sang perwakilan keluarga memohonkan maaf jika selama hidup, mendinang pernah memiliki salah. Kemudian, pidato akan diakhiri dengan doa dan trobosan.
Brobosan dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir bagi mendiang. Brobosan juga bertujuan agar seluruh anggota keluarga yang ditinggalkan mampu tabah dan ikhlas. Seluruh anggota keluarga wajib berkumpul sebagai ritual perpisahan terakhir sebelum dimakamkan.
Terkadang, penghormatan ini tak hanya untuk jenazah saja melainkan juga untuk leluhur lain yang meninggal terlebih dahulu. Masyarakat yang melakukannya percaya bahwa ritual ini akan memberikan berkah bagi orang yang meninggal.
Pemakaman Angela
Jenazah Angela akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Jenazah Angela dimakamkan secara tumpang di liang lahat mendiang sang anak perempuannya yang meninggal pada 2018 lalu.
Sebelum Angela dimakamkan, RS Polri Kramat Jati teah mengidentifikasi jenazah Angela Hindriati Wahyuningsih dengan pencocokan DNA. Kepala Instalasi Forensik RS Polri kramat Jati Arif Wahyono mengatakan proses identifikasi tersebut dilakukan dengan data pembanding antara orang tua dan anak Angela.
Tag
Berita Terkait
-
Suasana Haru Keluarga Korban Mutilasi Bekasi Saat Jalani Tradisi Brobosan
-
Dimutilasi Ecky Listiantho, Jenazah Angela Akan Dimakamkan Besok, Ditumpuk dengan Mendiang Putrinya
-
Besok Jenazah Korban Mutilasi Ecky Listiyanto Akan Dimakamkan di TPU Jagakarsa
-
Hukuman untuk Pelaku Jual Beli Organ Tubuh dan Pembunuhan Berencana
-
Nggak Nyangka, Begini Cara Ecky Hilangkan Bau Mayat Angela di Rumah Kontrakan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh
-
Rekam Jejak Arsul Sani: Hakim MK yang Dilaporkan karena Ijazah Doktor Palsu, Ini Profil Lengkapnya
-
Geger Tudingan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, Kampus di Polandia Diselidiki Otoritas Antikorupsi
-
PBHI: Anggota Polri Masih Bisa Duduk di Jabatan Sipil, Asal...
-
Buntut Ledakan SMAN 72, DPR Minta Regulasi Platform Digital Diperkuat: Jangan Cuma Game Online
-
Berakhir di Tangan Massa, Komplotan Copet Bonyok Dihajar Warga di Halte TransJakarta Buaran
-
IUP Raja Ampat Terbit Sebelum Bahlil Lahir, Pakar: Pencabutan 4 Izin Langkah Tepat