Suara.com - Pembahasan soal dicoretnya anggaran untuk pembelian alat kesehatan (alkes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) DKI sebesar Rp220 miliar di rapat Komisi E DPRD DKI sempat memanas.
Para legislator heran mengapa pihak Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) memilih anggaran untuk program tersebut yang dihapus ketimbang lainnya.
Dalam Rapat Pimpinan Gabungan (Rapimgab) DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) 28 Desember 2022 lalu, memang berdasarkan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) lewat hasil evaluasinya meminta ada penambahan Biaya Tak Terduga (BTT) dalam APBD 2023. Eksekutif akhirnya menyediakan anggaran tambahan BTT lewat relokasi program lain.
DPRD sempat mempertanyakan anggaran apa yang direlokasi dalam rapat tersebut. Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI Michael Rolandi Cesnanta pun mengaku saat itu juga sempat meminta agar anggaran Rp220 miliar yang dialokasikan dibuka datanya.
"Saya waktu itu minta dibuka sama operator (anggaran Rp220 miliar). Di Rapimgab," ujar Michael dalam rapat Komisi E DPRD DKI, Kamis (12/1/2023).
Namun, setelahnya ia mengaku tak mengetahui data alokasi anggaran benar dibuka atau tidak dalam rapat. Sebab, setelah meminta ke operator ia langsung pergi ke toilet.
"Saya sudah minta buka. terus abis itu saya minta izin sama pak Sekda saya ke toilet. Nah begitu saya balik dari toilet sudah ditutup," ucapnya.
Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Uus Kuswanto mengakui memang ada pertanyaan dari DPRD soal sumber alokasi anggaran untuk BTT itu. Begitu juga Michael yang sempat meminta dibukanya data ke operator.
"Makanya saat itu kami minta oleh operator untuk dibuka. Namun, nggak dibuka-buka, pak," ucapnya.
Baca Juga: Eks TGUPP Anies Tuding Heru Budi Sunat Anggaran JakWiFi, DPRD DKI Membantah
Akhirnya, kata Uus, memang tidak ada pembukaan sumber alokasi BTT dalam rapat tersebut karena keterangan lebih lanjut akan disampaikan setelah rapat.
"Nah memang nggak lama pak. Ya sudah nanti saja diputuskan pak pada saat itu minta keterangan setelah ini terkait Rp220 miliar itu," tuturnya.
Mendengar jawaban ini, pihak DPRD DKI pun tak puas. Ia ingin ada penjelasan lebih lanjut dari pihak Pemprov mengapa memilih mengalokasikan anggaran pembelian alkes ketimbang program lainnya.
"Kita perlu tahu juga forumnya kapan dan di mana dan siapa angkanya yang men-drop Rp220 miliar tersebut. Karena menurut saya ini pelanggaran administrasi. Kewenangan men-drop itu bukan ada di TAPD. Apalagi kemendagri tidak mendrop," pungkas Anggota Komisi E DPRD DKI, Basri Baco.
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Hapus Anggaran Rp220 Miliar untuk Pembelian Alkes RSUD, Anggota DPRD Meradang
-
Ditunjuk Jadi Dirut TransJakarta Baru, Ini 3 PR Kuncoro Wibowo
-
Minta Pemprov DKI Tak Larang Delman Beroperasi di Monas, PSI: Harusnya Dijadikan Daya Tarik Wisata
-
Eks TGUPP Anies Tuding Heru Budi Sunat Anggaran JakWiFi, DPRD DKI Membantah
-
Sebut Heru Budi Tidak Suka Anies, Eks TGUPP: Tapi jangan Merugikan Warga Jakarta dengan Matikan WiFi Gratis
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta