Suara.com - Pegiat media sosial sekaligus pengamat politik Jhon Sitorus menyoroti pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang mengkhawatirkan kesehatan Lukas Enembe.
Hal itu disampaikan Jhon Sitorus melalui akun Twitternya @Miduk17 pada Sabtu (14/01/2023).
Dalam cuitannya itu, Jhon Sitorus menilai AHY malah lebih prihatin kepada kadernya yang korupsi, daripada nasib warga Papua yang terkena dampaknya.
AHY dinilai lupa dengan para warga Papua yang menjadi melarat akibat ulah Lukas Enembe.
"AHY prihatin dengan nasib KORUPTOR, tapi dia lupa prihatin dengan nasib warga Papua yang MELARAT karena kadernya KORUPSI," kata Jhon Sitorus dilihat utip Suara.com, Minggu (15/01/2023).
Jhon lalu menyinggung soal dugaan korupsi Lukas Enembe yang lebih dari Rp500 triliun dan juga pembangunan yang lebih banyak daripada pemerintah pusat.
"Lebih dari Rp 500 Triliun dana OTSUS kini TAK JELAS muaranya kemana. Kemiskinan makin meningkat, pembangunan malah lebih banyak dari Jokowi (Pusat)," sambungnya.
Selain itu, Jhon Sitorus menyampaikan kekhawatirannya terhadap Partai Demokrat yang justru prihatin dengan seorang pelaku terduga koruptor, padahal sebelumnya mereka menolak keras tindak pidana korupsi.
Oleh sebab itu, Jhon menganggap AHY kembali blunder dengan sikapnya yang lebih mementingkan kesehatan Lukas Enembe daripada nasib rakyat Papua.
Baca Juga: Demokrat Godog Capresnya di Pacitan, Rapat Digelar di Museum Pepo-Memo
"Saya malah KHAWATIR, bagaimana mungkin Demokrat teriak Pemberantasan Korupsi sementara disisi lain malah prihatin kepada kesehatan seorang KORUPTOR?" kata Jhon.
Dia juga menyebut AHY seharusnya mendukung KPK untung mengusut kasus korupsi Lukas Enembe.
"AHY lagi2 BLUNDER, mestinya saat begini harusnya bisa bersikap KERAS dan MENDUKUNG KPK tanpa embel2 PRIHATIN kepada Lukas Enembe," pungkasnya.
Sebelumnya, AHY berharap bahwa hak kesehatan terhadap Gubernur non-aktif Papua yang juga tersangka kasus suap dan gratifikasi, Lukas Enembe bisa betul-betul dipenuhi terlebih dahulu sebelum dilanjutkan proses hukumnya.
Hal itu disampaikan AHY menanggapi soal Lukas yang akhirnya ditangkap oleh KPK pada Selasa (12/1/2023).
"Kami ingin yakinkan, setiap orang, setiap warga negara memiliki hak untuk mencari keadilan di negerinya sendiri. Oleh karena itu, kami juga memberikan ruang itu kepada bapak Lukas Enembe, kita tentu prihatin dan sekaligus memberikan doa dan support semoga," ungkapnya.
Berita Terkait
- 
            
              Demokrat Godog Capresnya di Pacitan, Rapat Digelar di Museum Pepo-Memo
- 
            
              Elektabilitas Ganjar Terlalu Kuat di Surabaya, Disusul Prabowo lalu Risma
- 
            
              Gubernur Papua Akhirnya Ditangkap, KPK Endus Dugaan Aliran Duit Lukas Enembe Ke Kelompok OPM
- 
            
              Tangkap Lukas Enembe di Papua, Ketua KPK Tak Mau Terjebak Potensi Konflik Luar Biasa
- 
            
              Misteri Hubungan Lukas Enembe dengan Anton Gobay, Benarkah Ada Kedekatan?
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP
- 
            
              Ditemukan Ganja Sisa Hisap, Polisi Sebut Onad Merupakan Korban Penyalahgunaan Narkotika
- 
            
              Setelah Dua Tahun Gelap, Warga Poso Akhirnya Nikmati Terangnya Listrik Berkat Program Pemerintah
- 
            
              Alhamdulillah! Mendikdasmen Naikkan Insentif Guru Honorer Mulai 2026, Jadi Segini!
- 
            
              Lima Tahun Tragedi KM 50, Ini Alasan FPI Tetap Suarakan Keadilan di Depan Komnas HAM
- 
            
              Proyek Whoosh Disorot KPK, Mahfud MD: Jokowi dan Para Menterinya Bisa Dimintai Keterangan
- 
            
              Bagaimana Kondisi Onad Saat Ditangkap Narkoba? Ini Kata Polisi
- 
            
              Kasus Korupsi Jual Beli PGN, KPK Sita Kantor dan Pipa Gas di Cilegon
- 
            
              Tuntut Keadilan Tragedi KM 50, FPI Gelar Aksi Damai di Depan Komnas HAM