Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengaku heran dengan pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meminta negara untuk tak terlalu jauh mengurusi pencalonan capres (capres) pemilu 2024 mendatang.
Menurut Teddy, SBY justru mencontohkan yang dilakukan dirinya di akhir masa jabatannya sebagai presiden, tetapi tidak mempersiapkan calon pemimpin negara.
"Dari pernyataan ini, ada beberapa hal yang wajib saya luruskan," kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Jumat (13/01/2024).
Pernyataan SBY itu dipertanyakan oleh Teddy, apakah hal tersebut berkaitan dengan negara atau pribadinya. Apabila yang dimaksud SBY adalah kelembagaan negara, Teddy menyampaikan tentu bukan.
Pasalnya, Teddy menyebut berdasarkan konstitusi yang berhak mencalonkan presiden adalah parpol peserta Pemilu.
"Partai politik peserta Pemilu bukan lembaga negara," tegasnya.
Teddy melanjutkan, namun jika apa yang disampaikan tersebut SBY menjelaskan dirinya sebagai pribadi, jelas bertentangan dengan pernyataannya. Sebab, SBY dengan Partai Demokrat ikut mencalonkan presiden.
"Artinya beliau secara pribadi mempersiapkan calon presiden. Hal ini bertentangan dengan pernyataannya, jika pernyataannya menjelaskan dirinya sebagai pribadi," terangnya.
Oleh sebab itu, Teddy kembali menegaskan dirinya mempertanyakan maksud pernyataan yang disampaikan Presiden ke-6 RI itu.
Baca Juga: Profil Guntur Kakak Megawati yang Frontal Dukung Ganjar Ketimbang Puan
"Sebenarnya SBY mau menyampaikan pesan apa? Yang mau dipermasalahkan itu apa? Apa yang beliau sampaikan adalah sesuatu yang tidak ada manfaatnya karena memang tidak ada sama sekali kewenangan negara dalam mencalonkan presiden," ulas Teddy.
Teddy mengaku tidak percaya pemimpin RI harus dipersiapkan secara khusus oleh pihak-pihak tertentu.
Elite Partai Garuda itu meyakini Indonesia akan memunculkan banyak calon pemimpin yang ingin berkompetisi dengan meningkatkan kapabilitas dan elektabilitas.
Menurut SBY, negara berperan penting untuk memberikan peluang dan ruang yang sama bagi siapa pun yang akan mencalonkan diri sebagai presiden.
"Tidak boleh negara masuk terlalu jauh sehingga mengganggu fairness," tandas SBY.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terkait
-
Profil Guntur Kakak Megawati yang Frontal Dukung Ganjar Ketimbang Puan
-
Tanda-tanda Puan Bukan Capres Pilihan Megawati, Benarkah Ganjar Bakal Dipilih?
-
Capreskan Ganjar, Ngapain Grace Natalie Minta Maaf ke Megawati?
-
Rebutan Tiket Capres PDIP Bikin Puan Maharani Tidak Akur sampai Hobi Sindir Ganjar Pranowo?
-
Megawati Nyapres Lagi di Pilpres 2024, Puan Maharani: Gila, Enggak lah
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Mendadak Putra Mahkota Raja Solo Nyatakan Naik Tahta Jadi PB XIV di Hadapan Jasad Sang Ayah
-
IKJ Minta Dukungan Dana Abadi Kebudayaan, Pramono Anung Siap Tindaklanjuti
-
PLN Perkuat Transformasi SDM di Forum HAPUA WG5 ke-13 untuk Dukung Transisi Energi Berkelanjutan
-
Hadapi Musim Hujan, Kapolda Metro Petakan Wilayah Rawan hingga Siagakan Ratusan Alat SAR!
-
Tunggakan 23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Bakal Dihapus Pemerintah, Tapi Wajib Lakukan Ini
-
Guntur Romli Skakmat Budi Arie, Jejak Digital Projo Terbongkar: Dulu Jilat, Kini Muntahin Jokowi
-
PSI Puji Prabowo yang Siap Tanggung Utang Whoosh: Sikap Negarawan Bijak
-
Hindari Jerat Penipuan! Kenali dan Cegah Modus Catut Foto Teman di WhatsApp dan Medsos
-
Mahasiswa Musafir Tewas Dikeroyok di Masjid Sibolga: Kemenag Murka, Minta Pelaku Dihukum Berat
-
KPK Bongkar Modus 'Jatah Preman' Gubernur Riau, Proyek Dinas PUPR Dipalak Sekian Persen