Suara.com - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta Thopaz Nuhgraha Syamsul naik pitam mengetahui ada anggaran hibah Rp11 miliar untuk pembelian sejumlah mobil mewah untuk pejabat Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya dalam APBD tahun anggaran 2023. Ia menyebut pembelian mobil untuk pejabat TNI tidak ada urusannya dengan Pemda DKI.
Apalagi, kata Thopaz, petugas Pemprov DKI juga masih membutuhkan kendaraan dinas untuk bekerja di lapangan. Ia mengaku heran mengapa Pemprov DKI mau memberikan dana miliaran itu.
"Hibah yang diakomodir Satpol PP pengadaan KDO (kendaraan dinas operasional). Provinsi kita masih butuh banyak, Pak. Kenapa ngasih kendaraan KDO mobil Land Cruiser? Apa urusannya kita ngasih duit buat beliin mereka Land Cruiser?" ujar Thopaz dalam rapat kerja Komisi A DPRD DKI, Selasa (17/1/2023).
Ia menyebut, memang selama ini Pemprov DKI sudah rutin memberikan dana hibah untuk Kodam Jaya. Namun, peruntukan pembelian mobil mewah ini disebutnya kurang tepat.
"Hibah Rp11 miliar untuk pembelian kendaraan operasional itukan kurang tepat lah. Itu boleh-boleh saja dilakukan, tapi semestinya dinomortigakan atau dinomorempatkan, lah, skala prioritasnya," ucap Thopaz.
Karena itu, ia meminta ke depannya agar Satpol PP DKI memprioritaskan alokasi anggaran untuk program yang lebih bermanfaat bagi masyarakat pada penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) berikutnya. Selain itu, penentuan alokasi dana hibah ini juga dimintanya terlebih dahulu didiskusikan dengan DPRD DKI.
"Saya imbau kepada Satpol PP DKI, pembahasan berikutnya harus melibatkan DPRD. Tidak boleh mereka tentukan sendiri, tiba-tiba membawa (laporan anggaran) ke kita. Itu enggak fair, dong. Kita kan ditugaskan masyarakat untuk mengawasi," pungkasnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan hinbah anggaran sejumlah kendaraan mewah untuk Komando Daerah Militer (Kodam) Jaya. Nilai hibah yang diberikan setara dengan Rp11 miliar.
Hal ini diketahui dalam paparan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI, Arifin saat rapat kerja bersama Komisi A DPRD DKI Jakarta, Selasa (17/1/2023). Pemberian hibah ini merupakan alokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2023.
Arifin menjelaskan, dana hibah Rp11 miliar diperuntukkan sebagai pengadaan kendaraan dinas pejabat Kodam Jaya sebanyak 10 mobil. Rinciannya, mobil merek Land Cruiser 1 unit, Prado 1 unit, Fortuner 2 unit, dan Innova 6 unit.
Pengadaan ini masuk dalam pos anggaran sub kegiatan pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban umum melalui deteksi dini dan cegah dini, pembinaan dan penyuluhan, pelaksanaan, patroli, pengamanan, dan pengawalan.
Ia menyebut dalam proposal awal, pengajuan dana hibah Satpol PP DKI kepada Kodam Jaya besaran yang diajukan mencapai Rp50,9 miliar. Namun, DPRD bersama Pemprov DKI menyepakati dana hibah yang masuk APBD tahun anggaran 2023 sebesar Rp11 miliar.
"Beberapa yang diajukan oleh Kodam Jaya yaitu pengadaan kendaraan dinas, jadi beberapa yang masuk dalam hibah tahun ini," ujar Arifin dalam rapat itu.
Selain mobil untuk pejabat Kodam Jaya, pihaknya juga mengalokasikan anggaran dana hibah sekitar Rp12 miliar kepada Korps Marinir Pasmar 1. Ia menyebut pengajuan awalnya adalah sebesar Rp86 miliar namun tidak disetujui.
Dana hibah kepada Korps Marinir Pasmar 1 diperuntukkan sebagai pengadaan peralatan perlengkapan huru-hara. Di antaranya adalah helm, sarung helm, tameng, rompi, tongkat pentungan, hingga full face masker, yang masing-masing berjumlah 400 buah.
Lalu, untuk pengadaan canister 800 buah, sarung tangan 800 pasang, megaphone 20 buah, kendaraan taktis double cabin 5 unit, kendaraan komandan 1 unit, dan kendaraan wakil komandan 1 unit.
"Kedua adalah dari Marinir Pasmar 1. Besarannya Rp12 miliar sekian, kebutuhannya adalah yang berkaitan dengan perlengkapan huru hara. Ini menjadi kebutuhan Pasmar," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Ngeluh Tak Punya Kantor, Kasatpol PP DKI Ngaku Anak Buahnya di Kecamatan Tidur di Tenda hingga Musala
-
Pemprov DKI Hibahkan Mobil Land Cruiser hingga Fortuner untuk Pejabat Kodam Jaya, Nilainya Capai Rp11 M
-
Harap Gubernur DKI Berasal dari Internal DPRD, Gilbert PDIP: Kenapa Selalu dari Luar Daerah?
-
Usut Dugaan Korupsi Bansos Era Anies, DPRD DKI Segera Panggil Pasar Jaya
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Hotman Paris Minta Nadiem Makarim Dibebaskan: Penetapan Tersangka Kasus Laptop Dinilai Cacat Hukum
-
Menteri Haji dan Umrah Serahkan 200 Nama Calon Pejabat ke KPK, Ada Apa?
-
Menkum Sahkan Kubu Mardiono Dinilai Redam Dualisme PPP: Ibarat Sepak Bola, 90 Menit Selesai!
-
Tragedi Maut Al Khoziny: Kemenag Janji Rombak Aturan, Standar Bangunan Pesantren Segera Ditetapkan
-
Menteri Haji Sambangi Gedung KPK Usai Jumatan, Sinyal Baru Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
PSI Dikritik Habis! Sembunyikan Jokowi, Malah Tampilkan Kaesang yang 'Tak Layak Jual'
-
Sejauh Mana Kesiapan IKN jadi Ibu Kota Politik? Begini Update dari Kepala Otorita
-
Malu-malu Umumkan Jokowi Jadi 'Bapak J', PSI Dicurigai Partai Tertutup: "Aneh Bila Belum Dipublish"
-
Brigadir Esco Dibunuh Istri: Brigadir Rizka Sintiani Dibantu Orang Lain Angkat Mayat Suami?
-
DPR RI Dukung Pembekuan Izin TikTok, Tapi Minta Tidak Matikan Ekosistem UMKM