Suara.com - Terdakwa kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kuat Ma'ruf membacakan nota pembelaan (pledoi) atas kasus yang menjeratnya. Dalam pembelaannya, Kuat mengungkapkan pujiannya terhadap almarhum Yosua yang dikenangnya sebagai orang baik.
Meski didakwa terlibat dalam kasus pembunuhan Yosua bersama Ferdy Sambo dkk, Kuat malah bercerita mengenai kebaikan mantan rekannya itu. Ia mengenang momen saat Yosua pernah membantu membayar uang sekolah anaknya.
Bantuan Yosua yang diberikan ke Kuat itu terjadi sekitar 2 tahun yang lalu. Berdasarkan pengakuan Kuat, Yosua memberinya sejumlah uang kepadanya agar dirinya bisa membayar biaya sekolah sang buah hati.
"Almarhum Yosua juga baik kepada saya bahkan saat saya 2 tahun tidak bekerja dengan Bapak Ferdy Sambo. Yosua pernah membantu saya dengan rezekinya karena pada saat itu anak saya belum bayar sekolah," kenang Kuat dalam sidang yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2023).
Pujian Kuat kepada Yosua dalam sidang pledoi itu tentu menjadi sorotan tajam. Ini mengingat perannya yang terlibat dalam skenario Ferdy Sambo dalam melakukan pembunuhan terhadap Yosua di rumah Duren Tiga.
Kuat sendiri sempat dinilai berbelit-belit dalam menyampaikan keterangan terkait kematian Yosua. Selain itu, salah satu perannya yang paling mencolok adalah pernah mengancam dan mengejar Yosua dengan menggunakan pisau, di mana ini terjadi sebelum Yosua tewas ditembak Richard Eliezer atau Bharada E.
Selain itu, Kuat dinilai Jaksa Penuntut Umum (JPU) berinisiatif membawa pisau di tas selempangnya dan berencana menggunakannya jika Yosua melawan. Ditambah ia ikut mengawal Yosua untuk bertemu dengan Ferdy Sambo hingga terjadinya peristiwa berdarah.
Tak cuma itu, Kuat juga dianggap membantu Ferdy Sambo menutupi kasus pembunuhan. Pasalnya, ia menutup pintu balkon rumah saat siang hari sebelum pembunuhan terjadi. Aksi tersebut diduga jaksa agar suara tembakan ke Yosua bisa teredam dan tidak terdengar.
Sementara itu dalam pembelaannya, Kuat menegaskan dirinya tidak terlibat dalam pembunuhan berencana terhadap Yosua. Menurutnya, ia telah dimanfaatkan oleh penyidik karena bodoh.
Baca Juga: Jaksa Sebut Putri Candrawathi dan Brigadir J Selingkuh, Kuat Ma'ruf 'Sewot': Imajinasi Picisan!
"Saya tegaskan, saya tidak pernah mengetahui apa yang terjadi kepada almarhum Yosua di tanggal 8 Juli 2022. Jadi, kapan saya ikut dalam perencanaan pembunuhan terhadap almarhum Yosua?" tegas Kuat.
"Saya akui Yang Mulia, saya ini bodoh. Saya dengan mudah dimanfaatkan oleh penyidik untuk mengikuti sebagian BAP (Berita Acara Pemeriksaan) dari Richard," lanjutnya.
Sebagai informasi, Kuat Ma'ruf dijatuhi tuntutan 8 penjara oleh JPU dalam kasus pembunuhan berencana Yosua. Tuntutan itu berdasarkan dakwaan premier Pasal 340 dan Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Kuat juga dinilai mendapatkan tuntutan hukuman yang lebih ringan dibandingkan dengan hukuman maksimal pembunuhan berencana, yakni pidana mati.
Berita Terkait
-
Jaksa Sebut Putri Candrawathi dan Brigadir J Selingkuh, Kuat Ma'ruf 'Sewot': Imajinasi Picisan!
-
Luapkan Kerinduan ke Anak saat Bacakan Pleidoi, Ricky Rizal: Maafkan Ayah Sudah Lama Tak Pulang
-
Usai Disuruh Baca Alquran, Ricky Rizal Akhirnya Jujur soal Kematian Brigadir J: Sesuatu yang Sangat Saya Sesali!
-
Pernah Ditolong Brigadir Yosua, Kuat Ma'ruf: Demi Allah Saya bukan Orang Sadis
-
Pengacara Kuat Maruf Bantah Tuduhan Perselingkuhan Putri dan Brigadir J: Imajinasi Picisan Jaksa
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah