Suara.com - Insiden bom bunuh diri meluluhlantakkan sebuah masjid yang penuh dengan jemaah di wilayah barat laut Pakistan pada Senin (30/1/2023) waktu setempat. Sedikitnya 61 orang tewas dan 150 lainnya luka-luka.
Menyitat laman VOA, Selasa (31/1/2023), pihak kepolisian Pakistan mengatakan, serangan pada sore hari di pusat kota Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtukhwa, dilakukan oleh seorang pembom bunuh diri.
Seorang pejabat senior kepolisian di Peshawar mengonfirmasi jumlah mereka yang tewas kepada VOA, dan mengatakan dia khawatir jumlah korban tewas akan meningkat karena masih ada jemaah yang belum ditemukan dan mayat-mayat yang belum teridentifikasi.
Seorang pejabat tinggi keamanan, Wakil Komisaris Shafiullah Khan, mengatakan dua orang yang selamat ditemukan di reruntuhan bangunan. “Saya di sini, di lokasi ledakan, dan mengawasi operasi penyelamatan. Reruntuhan sedang dipindahkan dan kami baru saja menarik dua orang yang selamat dari bawah reruntuhan,” kata Khan kepada televisi pemerintah Pakistan.
Pejabat rumah sakit kota mengonfirmasi telah menerima puluhan korban luka-luka, dan menggambarkan kondisi beberapa di antara mereka sebagai “kritis.” Para korban sebagian besar anggota kepolisian provinsi itu.
Para penyintas dan petugas penyelamat mengatakan atap gedung ambruk akibat ledakan dahsyat itu.
Seorang yang selamat, petugas polisi Meena Gul, mengatakan dia berada di antara para jemaah yang sedang salat Ashar ketika bom meledak. Dia mengatakan dia tidak tahu bagaimana dia bisa lolos tanpa cedera, tetapi dia bisa mendengar tangisan dan jeritan setelah ledakan itu.
Pejabat polisi tidak segera membahas sifat serangan itu, dengan alasan penyelidikan sedang dilakukan.
Perdana Menteri Shehbaz Sharif “mengutuk pemboman bunuh diri di masjid” di Peshawar itu, kata pernyataan resmi di Islamabad, ibu kota Pakistan.
Baca Juga: Satu Negara Mati Lampu, 220 Juta Penduduk Pakistan Hidup Tanpa Aliran Listrik
Mantan Perdana Menteri Imran Khan, pemimpin oposisi utama di Pakistan, juga mengecam pemboman itu, dan menyebutnya sebagai “serangan bunuh diri teroris” dalam sebuah cuitan di Twitter.
“Sangat penting bahwa kita meningkatkan pengumpulan intelijen kita & melengkapi pasukan polisi kita dengan benar untuk memerangi ancaman terorisme yang semakin meningkat,” kata Khan.
Masjid itu sering digunakan oleh petugas keamanan dan pemerintah.
Hingga berita ini diturunkan belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pemboman yang menelan banyak korban itu.
Provinsi Khyber Pakhtunkhwa berbatasan dengan Afghanistan dan telah berulang kali mengalami serangan teroris dalam beberapa bulan terakhir. Sebagian besar kekerasan pada masa lalu diklaim oleh Tehrik-i-Taliban Pakistan yang terlarang, yang dikenal sebagai Taliban Pakistan. (Sumber: VOA)
Berita Terkait
-
Negara di Dunia Sorot Swedia Atas Ulah Rasmus Paludan Pembakar Alquran
-
Satu Negara Mati Lampu, 220 Juta Penduduk Pakistan Hidup Tanpa Aliran Listrik
-
Densus 88 Ungkap Polda Jabar Hingga Polsek Jadi Target Teroris, 6 Orang Bantu Aksi Bom Polsek Astanaanyar
-
Bom Polsek Astanaanyar, Densus 88 Tangkap 6 TerdugaTeroris di Jabar, Jaringan JAD
-
Puluhan Terduga Terorisme Diamankan Pasca Aksi Bom Bunuh Diri di Bandung
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
Darurat Tengah Malam? Ini Daftar Rumah Sakit & Puskesmas 24 Jam di Palembang
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
Terkini
-
Nestapa Istri Brigadir Nurhadi, Tuntut Ganti Rugi Rp771 Juta Atas Kematian Janggal Suaminya
-
Tiba di Arab Saudi, Penyidik KPK Bersiap Usut Dugaan 'Permainan' Kuota Haji di Tanah Suci
-
Kemensos Dirikan 28 Dapur Umum, Produksi 100 Ribu Nasi Bungkus Tiap Hari untuk Korban Banjir Sumatra
-
Korupsi Proyek Rel Kereta Api Medan Ancam Keselamatan, KPK: Bisa Sebabkan Kecelakaan Maut
-
Diangkut Helikopter, 4 Ton Bantuan Udara Diterjunkan ke 3 Kabupaten di Sumbar
-
Sudah Kirim Surat Panggilan, KPK akan Periksa Ridwan Kamil Pekan Ini
-
KPK Jebloskan ASN Kemenhub ke Penjara, Diduga Otak Pengaturan Proyek Kereta Api Medan
-
Awas Macet! Cek Pengalihan Arus Reuni Akbar 212 di Monas Besok, Ini Titik Rawan Kepadatan
-
Akses Terputus, Relawan PSI Tetap Tempuh Jalan Sulit Salurkan Bantuan untuk Warga Tapanuli Utara
-
Babak Baru Skandal Satelit Kemenhan, Laksda Leonardi Cs Segera Diadili