Suara.com - Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya berencana menambah jaringan 1,1 juta pipa baru untuk memasok air bersih ke semua wilayah di Jakarta. Pembuatannya akan dilakukan secara bertahap sampai 2030.
Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasruddin mengatakan, program ini dilakukan seiring dengan target 100 persen cakupan layanan air bersih di semua wilayah di Jakarta pada tahun 2030. Terlebih lagi, saat ini PAM Jaya sudah melakukan pelayanan air bersih sendiri tanpa mitra swasta.
"Insyallah sampai dengan 2030 kami menambah 1,1 juta pesanan (pipa) baru itu equivalen 12 juta penduduk Jakarta di 2030," ujar Arief kepada wartawan, Jumat (3/2/2023).
Ia menyebut pengerjaan pipa baru ini akan dilakukan secara bertahap mulai tahun 2024. Jika diukur, panjang 1,1 juta jaringan pipa air bersih baru ini mencapai sekitar 4.500 kilometer.
"Kami bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga karena PUPR juga membantu kami menyediakan air bakunya. Jadi saat ini ada infrastruktur panjang pipa yang dilakukan oleh kami," jelasnya.
Proyek awal yang dia kerjakan sebagai bagian dari perluasan jaringan pipa air minum ini adalah dengan membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) Buaran III di Kalimalang, Jakarta Timur.
Ia meyakini program ini akan mempercepat perluasan layanan air bersih untuk warga Jakarta.
"Ini dia akan menjadi skala percepatan kami staging 2024 akhir, di 2025 awal atau akhir itu sudah mulai," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Mulai Hari Ini Layanan Air Bersih DKI Tanpa Libatkan Swasta, Heru Budi: Pelayanan Harus Maksimal Dan Lancar
-
Swastanisasi Air di Jakarta Berakhir Hari Ini, PAM Jaya Yakin Layanan Air Bersih Lebih Baik Tanpa Dua Mitra
-
Jelang Berakhirnya Swastanisasi Air, Pemprov DKI Lakukan Inspeksi Final Kesiapan PAM Jaya
-
Kumpulkan 1.000 Lebih Kantong Darah, Dharma Wanita PAM Jaya Pecahkan Rekor MURI
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara