Suara.com - Sinergi BUMN dukung pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun Lhokseumawe menjadi Kawasan Energi Hijau. Kerja sama lintas BUMN ini diwujudkan melalui penandatanganan Head of Agreement Penyertaan Modal di PT Patriot selaku Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK Arun Lhokseumawe di mana PT Pertamina (Persero) bersama BUMN lain yaitu PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pelindo, dan PT Pembangunan Aceh mengambil peran strategis tersebut.
Disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir, perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pupuk Iskandar Muda Budi Santoso Syarif, Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono, dan Direktur Utama PT Pembangunan Aceh Ali Mulyagusdin. Penandatanganan dilaksanakan, Jumat (10/2/2023) di acara Peresmian Pabrik NPK Chemical Aceh Utara, Lhokseumawe Provinsi Aceh.
KEK Arun Lhokseumawe dengan luas 2.600 Hektar akan fokus pada sektor energi, petrokimia, agro industri pendukung ketahanan pangan, logistik serta industri penghasil kertas kraft. Selain itu wilayah ini juga memiliki potensi di pengembangan industri perikanan dan industri pertanian dengan dukungan komoditas unggulan seperti sawit, kopi, kakao, karet, kelapa, minyak atsiri dan lain-lain.
KEK Arun Lhokseumawe dengan lokasinya yang sangat strategis memiliki potensi besar untuk berkembang di pasar perdagangan internasional khususnya ASEAN, sehingga membangun KEK Arun Lhokseumawe menjadi kawasan industri hijau sangatlah penting. Hal ini disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam sambutannya di acara peresmian.
“Kita harapkan kawasan KEK Arun Lhokseumawe ini nanti menjadi kawasan industri hijau. Investor sudah akan mulai masuk kesini dan kita harapkan ini akan berpengaruh pada PDRB provinsi Aceh. Perkiraan Kementerian BUMN bisa mempengaruhi 7% dari PDRB di Aceh,” ungkap Jokowi.
Senada dengan Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa saat ini pembangunan terus digalakkan di Provinsi Aceh. Hal ini untuk memastikan Aceh menjadi salah satu sumber energi juga perbaikan pangan nasional.
“Di bawah dukungan Bapak Presiden kita terus membangun saat ini. Kita peduli bagaimana berinvestasi di Aceh ini menjadi sebuah keberlanjutan dalam perubahan yang memang menyejahterakan rakyat Aceh pada khususnya,” jelas Erick.
Lebih lanjut Erick menjelaskan bahwa untuk memastikan pembangunan KEK Arun Lhokseumawe dapat berjalan dengan optimal maka dibentuk konsorsium antar BUMN.
Tugas masing-masing BUMN antara lain Pertamina mengembangkan sektor energi (minyak dan gas) beserta fasilitas infrastruktur pendukung, PT Pupuk Iskandar Muda bersama PT Pupuk Indonesia Group mengembangkan klaster industri Petrokimia yang ramah lingkungan. Sedangkan PT Pelindo I akan menangani pelabuhan dan logistik, dan PT Pembangunan Aceh mengembangkan agro industri pendukung ketahanan pangan.
Baca Juga: Adu Strategi dan Janji di KLB PSSI, Erick-LaNyalla Kandidat Kuat?
Pertamina nantinya akan menugaskan salah satu afiliasinya di Sub Holding Gas yaitu PT Perta Arun Gas (PAG) dalam penyertaan modal di KEK Arun Lhokseumawe. PAG akan fokus pada penyediaan energi bersih untuk KEK Arun Lhokseumawe melalui fasilitas LNG Regasifikasi dan LNG Hub. Pada tahun 2022 PAG telah menyuplai 52.559 BBTU untuk kebutuhan pembangkit listrik PLN di Aceh dan Sumatera Utara, menyuplai gas untuk pabrik pupuk milik Pupuk Iskandar Muda dan industri di Sumatera Utara.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menyampaikan bahwa diharapkan sinergi antar BUMN ini menjadi awal yang baik dalam mendukung percepatan realisasi pengembangan KEK Arun Lhokseumawe menuju kawasan industri hijau. Pemanfaatan LNG akan memberikan kepastian pasokan energi bersih juga sejalan dengan upaya menuju Net Zero Emission 2060.
“Pertamina sebagai BUMN energi berkomitmen untuk menyediakan energi ke seluruh wilayah Indonesia. Dengan suplai LNG diharapkan dapat mendukung kelancaran operasional KEK Arun Lhokseumawe yang tentunya berdampak pada peningkatan ekonomi Provinsi Aceh juga menyediakan lapangan pekerjaan untuk putra-putri Aceh,” jelas Nicke.
Ke depannya PAG akan mengembangkan bisnis LNG lainnya yang dapat mendukung upaya membangun ketahanan energi di wilayah Aceh dan Sumatera juga berperan aktif dalam upaya transisi energi dengan menyediakan energi ramah lingkungan ramah lingkungan atau clean energy solution provider.
Tag
Berita Terkait
-
Gencar Ekspansi Global dan Kembangkan Bisnis Masa Depan, PIS Tambah 2 Aset Kapal
-
Dirut Indonesia Re: BUMN dan SP BUMN Berperan Signifikan dalam Pencapaian Indonesia Emas 2045
-
Efisiensi Jadi Salah Satu Faktor Kunci Keberhasilan BRI Dalam Menjaga Bottom Line Kinerja Perusahaan
-
Erick Thohir: Kementerian akan Terus Dorong Perusahaan BUMN Beri Kontribusi Lebih Besar pada Negara
-
Raup Laba Rp51,4 Triliun, Menteri BUMN Apresiasi Keberhasilan BRI Lakukan Efisiensi
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional