Suara.com - Laksana Tri Handoko telah hampir dua tahun menjabat kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), sejak dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 28 April 2021 silam.
Dia kemudian menjawab soal inovasi yang dihasilkan lembaganya, selama hampir dua tahun memimpin.
"Saya jawabnya selalu periset itu jangan ditanya hasil inovasi, tanya lisensinya," kata Handoko saat menggelar konferensi pers di Kantor BRIN, Jakarta Pusat pada Jumat (10/2/2023).
"Kalau ditanya hasil inovasi, nanti dia (peneliti) bikin launching-launching (peluncuran) saja. Kalau bicara launching-launching gampang Mas, buat pameran doang kan. Tapi kan apa betul itu jadi, masuk industri," sambungnya.
Dia mengemukakan, BRIN di bawah kepemimpinannya saat ini fokus ke lisensi dari hasil riset penelitinya. Menurutnya proses penelitian jauh lebih penting.
"Sekarang kami tidak terlalu gemar melakukan hal seperti itu (launching). Kami fokus ke lisensi, fokus ke industrinya langsung. Karena, justru proses itu yang penting, gitu ya, yang selama ini tidak dilakukan," ujarnya.
"Dan karena tidak dilakukan risetnya sendiri pun, hasilnya pun mohon maaf yang kurang meyakinkan gitu ya, kalau dikejar launching-launching. Itu yang tidak kami inginkan lagi," tegas Handoko.
Lebih lanjut, jika ingin mengetahui soal hasil inovasi BRIN, dia menyarankan untuk mendatangi lokasi para penelitinya.
"Langsung datangi saja, laboratoriumnya, 'Sampeyan itu bikin apa sih? Ngabisin dari uang pajak yang saya bayar. Padahal lu dibayar enam kali lipat saya (gaji wartawan).' Tanya begitu, pasti dapat banyak artikel," ujarnya.
Baca Juga: Didesak DPR Mundur, Kepala BRIN Santai: Ya Boleh-boleh Saja!
"Jadi kami tiap tahun melansir dan menyerahkan royalti itu ke teman-teman kami itu, yang patennya sudah dilisensi. Dan itu cukup lumayan, dan itu jauh lebih konkrit dan menimbulkan efek ekonomi yang real, daripada launching-launching," sambungnya.
"Saya juga ditanya sih, kenapa enggak launching, saya enggak suka pamer sih."
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Diungkap KPK, Ustaz Khalid Basalamah Beralih dari Haji Furoda ke Khusus Gegara Dihasut Oknum Kemenag
-
KPK Ungkap Modus 'Pecah Kuota' Biro Haji: Sengaja Ciptakan Kelangkaan Demi Harga Mahal
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!