Suara.com - Prabowo Subianto meminta maaf kepada warga Sukabumi, Jawa Barat (Jabar) karena tidak bisa datang untuk mengikuti Haul KH Ahmad Makki dan Masyaikh Assalafiyah di Pondok Pesantrean Assalafiyah 1 Sukabumi.
Permintaan maaf tersebut disampaikan melalui saluran aplikasi zoom meeting, lantaran cuaca buruk yang membuatnya tidak bisa terbang ke Sukabumi.
"Saya mohon maaf kepada warga, karena faktor cuaca sehingga tidak memungkinkan berangkat," kata Prabowo yang ditayangkan dan saksikan secara langsung oleh santri dan pengurus Ponpes Assalafiyyah 1 Sukabumi, Minggu (12/2/2023).
Dalam zoom meeting, Prabowo mengemukakan, jika dirinya sudah mengagendakan kedatangannya ke Sukabumi. Bahkan, ia mengungkapkan jika dirinya baru pulang dari luar negeri, sebenarnya sangat menginginkan datang ke acara tersebut.
Namun ia menyatakan bahwa sudah dipersiapkan semuanya, tetapi cuaca tidak mendukung untuk berangkat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Prabowo direncanakan datang ke Sukabumi menggunakan helikopter dan mendarat di lapangan bola Kodim 0607 Kota Sukabumi pada Minggu sekitar pukul 08.00 WIB dan langsung menuju Ponpes Assalafiyyah 1 di Kecamatan Cicantayan.
Namun, cuaca di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, kemudian Hambalang, Bogor dan Sukabumi diguyur hujan deras dari pagi.
Sehingga helikopter tidak memungkinkan untuk diterbangkan bahkan ditunggu hingga pukul 09.00 WIB cuaca masih tidak mendukung maka diambil keputusan terkait agenda acara puncak dan Tahlil Akbar Haol KH Ahmad Makki serta Masyaikh Assalafiyyah melalui konferensi video antara Ponpes Assalafiyyag 1 dengan Hambalang.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Hery Gunawan mengatakan sebenarnya Prabowo berharap dapat hadir di Sukabumi, namun terhalang faktor cuaca.
"Beliau menyampaikan permohonan maaf dan menyampaikan salam hormat kepada para kyai dan alim ulama, sesepuh, tokoh, santri, kader dan simpatisan serta relawan," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!