Suara.com - Terdakwa kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J), Ferdy Sambo telah resmi dijatuhi vonis hukuman mati. Keputusan itu diberikan oleh Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso dalam sidang pembacaan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023).
Vonis mati itu seolah mengakhiri sepak terjang perkara Sambo yang telah mengguncang instansi Polri. Mulai dari menggegerkan publik dengan kasus 'polisi tembak polisi' sampai pada akhirnya kebenaran terungkap.
Suara.com telah merangkum perjalanan panjang kasus Ferdy Sambo, otak pembunuhan Yosua.
Skenario 'polisi tembak polisi'
Kasus ini pertama mencuat dengan dugaan polisi tembak polisi yang dilakukan ajudan Sambo, yakni antara Brigadir J dengan Richard Eliezer atau Bharada E. Kala itu, Ferdy Sambo sendiri masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.
Lokasi penembakan terjadi di Kompleks Polri Duren Tiga Nomor 46 Kawasan Pancoran, Jakarta Selatan pada Jumat, 8 Juli 2022 pukul 17.00 WIB.
Bharada E sendiri kala itu beralasan telah menghabisi nyawa Brigadir J karena ada tindak pidana pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Dalam kejadian, disebut ada sopir pribadi, yakni Kuat Ma'ruf serta dua saksi lainnya.
Dari skenario yang disusun, Brigadir J disebut menodongkan senjata sehingga membuat Putri Candrawathi berteriak. Teriakan itu membuat Bharada E datang tergopoh-gopoh dan menanyakan ada kejadian apa.
Namun, Bharada E saat itu mengaku justru ditembak oleh Brigaidr J. Sedangkan Ferdy Sambo sendiri disebut sedang tidak ada di rumah dan kemudian ditelepon Putri. Telepon itu membuat Sambo langsung menelpon Polres Jaksel dan melakukan oleh TKP.
Baca Juga: Divonis Mati, Nama Ferdy Sambo Jadi Trending Topic di Twitter, Netizen: Keadilan Telah Ditegakkan
Namun karena banyaknya kejanggalan yang ditemui, keluarga Brigadir J akhirnya menuntut keadilan. Mereka berharap kasus kematian Yosua bisa diungkap secara transparan.
Adapun kejanggalan itu muncul karena di tubuh jenazah Brigadir J banyak luka tusuk akibat benda tajam dan luka lebam akibat benda tumpul. Selain itu, pihak keluarga juga merasa diintimidasi oleh pihak kepolisian yang membawa jenazah Yosua.
Kejanggalan demi kejanggalan akhirnya membuat Polri melakukan autopsi ulang terhadap jenazah Brigadir J. Kasus itu juga mendapatkan perhatian langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Sambo tipu Kapolri
Skenario 'polisi tembak polisi' yang dirancang Ferdy Sambo bahkan sendiri sempat mengelabui Kapolri. Hal itu terkonfirmasi dalam persidangan obstruction of justice yang menghadirkan dua terdakwa, Chuck Putranto dan Baiquni Wibowo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (22/12/2022).
"Apakah pada saat saudara menjelaskan, Kapolri percaya waktu itu?" tanya tim hukum Baiquni.
Berita Terkait
-
Divonis Mati, Nama Ferdy Sambo Jadi Trending Topic di Twitter, Netizen: Keadilan Telah Ditegakkan
-
Mahfud MD Puji dan Apresiasi Hakim Atas Vonis Hukuman Mati Ferdy Sambo
-
Ferdy Sambo Divonis Mati, Ada Enggak Sih Metode Hukuman Mati yang 'Manusiawi'?
-
Pasal dan Alasan yang Bikin Ferdy Sambo Divonis Hukuman Mati
-
Ferdy Sambo Divonis Mati di Kasus Brigadir J, Pengacara: Itu Hanya Asumsi Hakim
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing