Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mewanti-wanti soal bencana. Menurutnya, frekuensi bencana di Indonesia mengalami peningkatan drastis.
Bukan hanya di Indonesia, ia menyebut kondisi serupa juga terjadi di dunia di mana frekuensinya naik 5 kali lipat selama 50 tahun terakhir. Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menyampaikan pidato dalam Rapat Kerja Basarnas Tahun 2023, Kamis (16/2/2023).
"Hati-hati, frekuensi bencana di Indonesia juga mengalami peningkatan yang drastis yaitu naik 81 persen dari yang sebelumnya 2010 sebanyak 1945 (kasus), kemudian 2022 kemarin 3.542 kasus. Kenaikannya sekali lagi dalam 12 tahun ini 81 persen," kata Jokowi sebagaimana dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden.
Kendati demikian, Kepala Negara berharap tidak ada bencana yang melanda masyarakat Indonesia ke depannya. Bencana yang dimaksud ialah bencana alam maupun kecelakaan yang melibatkan banyaknya orang.
Jokowi mencontohkan dengan kejadian pesawat Air Asia yang jatuh di perairan Belitung pada 2014, lalu jatuhnya pesawat Sriwijaya SJ 182 di Kepulauan Seribu, hingga tenggelamnya Kapal Motor Sinar Bangun di Danau Toba pada 2018.
Kepala Negara lantas memuji Basarnas yang melakukan evakuasi secara cepat.
"Semuanya saya mengikuti dan beberapa saya melihat langsung di lapangan, kecepatan respon dari Basarnas saya harus menyampaikan apa adanya, sangat cepat," terangnya.
Menurutnya, kecepatan itu penting karena menajdi tumpuan harapan korban dan keluarga korban.
"Karena memang harapan korban dan keluarga korban bertumpu pada tim SAR, kecepatan evakuasi untuk menentukan jumlah nyawa yang diselamatkan juga berada di tim SAR."
Baca Juga: Ingin Basarnas Punya Alat Evakuasi Canggih, Jokowi: Kalau Anggarannya Tidak Ada, Segera Ajukan
Berita Terkait
-
Himbauan Basarnas: Jangan 'Wisata Bencana' di Lokasi Gempa, Jangan Jadikan Tempat Ajang Selfie, Mengganggu Evakuasi!
-
Basarnas Konfirmasi 162 Orang Tewas Akibat Gempa Cianjur, Helikopter Dikerahkan Cari Korban Tertimbun
-
Basarnas Yogyakarta Mencari Dua Warga Tertimbun Longsor di Gunungkidul
-
Basarnas Kupang Ingatkan Nelayan Tidak Berlayar Saat Cuaca Buruk
-
Satu Korban Banjir Bandang Lamsel Ditemukan, Basarnas Cari Lainnya
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
KPK Dukung Prabowo Rombak Komite TPPU: Penting untuk Pemulihan Aset Negara
-
'Jual' Anak 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Mahasiswi Fani Dituntut 12 Tahun Penjara
-
Kronologi Mencekam Sekuriti-Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat Sihaporas, Ibu-ibu Dipukuli
-
Ketika DN Aidit dan Petinggi PKI Khusyuk Berdoa...
-
Sinyal Belum Kompak? Prabowo Sudah Rilis Perpres, Puan Belum Tahu Apa-apa soal IKN Ibu Kota Politik
-
Tangis Bocah Penjual Cilok usai Ditipu Berubah Haru saat Warga Patungan Ganti Kerugian
-
Pekerja Toba Pulp Lestari Serbu Warga Adat: Anak Disabilitas Dipukul, Rumah dan Posko Dibakar!
-
Marak Keracunan Massal MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total: Anak-anak Jangan Dirugikan!
-
Sorotan Internasional Kasus Keracunan MBG, Puan Maharani Desak Evaluasi Total
-
Dapat Lampu Hijau dari Puan, Nasib RUU Ketenagakerjaan Kini Ikut Ditentukan Buruh