Suara.com - Publik dibuat geger dengan beredarnya video seorang terapis wicara yang menjepit kepala balita penyandang autisme dengan kakinya hingga menjerit. Sang pelaku disebut-sebut merupakan terapis di RS Hermina Depok.
Kabar tersebut langsung viral setelah diunggah oleh akun Instagram @kamerapengawas.id. Korban terlihat menjerit kesakitan saat kepalanya dijepit sementara pelaku justru terlihat asik bermain HP.
Kasus tersebut kini diusut oleh pihak kepolisian. Bahkan anggota telah dikerahkan untuk memburu oknum terapis.
Berkaitan dengan hal tersebut, autisme dapat ditangani dengan terapi yang dilakukan secara konsisten. Kenali ada beberapa jenis terapi anak dengan autisme.
1. Terapi Okupasi
Anak autis kerap mengalami perkembangan motorik dengan lebih lambat dibanding anak lainnya. Oleh sebab itu, terapi okupasi sangat penting membantu kemampuan hidup sehari-hari.
Terapi okupasi ini dapat membantunya mengatasi hipersensitivitas terhadap sentuhan, suara, atau cahaya. Caranya yakni dengan memegang pensil, mainan, dan menggosok gigi.
2. Terapi Perkembangan
Terapi perkembangan ini diperuntukkan terhadap penderita yang mengalami keterlambatan dalam berkembang. Caranya yakni membangun minat, kekuatan dan perkembangannya. Contohnya yakni mengajari cara memakai baju sendiri, mengikat tali sendiri dan lain sebagainya.
3. Terapi Fisik
Terapi fisik atau fisioterapi menjadi salah satu jenis terapi anak dengan autisme. Beberapa anak autisme memiliki massa otot rendah. Oleh karena itu, terapi fisik dapat membantu anak melatih kekuatan otot dan kemampuan dasar olahraga.
Terapi ini dapat dilakukan di rumah. Contohnya yakni senam ringan, peregangan dan latihan keseimbangan.
Penderita autis kerap mengalami kesulitan dalam berbicara. Dampaknya, mereka akan merasa kesulitan mengutarakan keinginannya dan memahami orang lain.
Dengan adanya terapi wicara, penanganan anak autis pun menjadi lebih mudah. Caranya yakni dengan mengajaknya bernyanyi atau berlatih otot bibir dan wajah dengan cermin.
5. Terapi Biomedis
Terapi lain yang dapat diterapkan kepada anak autisme adalah terapi biomedis. Pasalnya, terdapat gangguan metabolisme dalam tubuh penderita autis sehingga mempengaruhi susunan saraf pusat.
Terapi ini menggunakan pendekatan Defeat Autism Now. Bentuknya yakni seperti diet khusus, suplemen, dan perawatan alternatif.
6. Terapi Sensori
Terapi sensori adalah untuk anak autisme yang mengalami gangguan sensori. Terkadang ada yang terlalu sensitif terhadap cahaya maupun sentuhan dan suara.
Penanganannya dapat dilakukan di rumah dengan menggunakan spons, penutup telinga, atau mencium aroma terapi. Lakukan terapi ini secara rutin dan berikan hadiah atas keberhasilannya.
7. Terapi Bermain
Terapi bermain menjadi salah satu jenis terapi anak dengan autisme. Anak dengan autisme memiliki cara berpikir dan bermain yang berbeda.
Anak-anak autisme kemungkinan besar bermain dengan mainan seperti roda. Selain itu, mereka cenderung tak bermain dengan anak-anak lain.
Untuk mengajak anak autis bermain, ajak dengan hal ringan terlebih dahulu. Contohnya meniup gelembung, meluncur, dan berayun.
8. Terapi Visual
Anak autisme memiliki pemikiran visual. Oleh sebab itu, metode belajar yang digunakan adalah dengan gambar.
Terapi visual yang digunakan adalah Picture Exchange Communication System (PECS). Terapi ini dapat dilakukan dengan cara memberi beberapa gambar binatang dan meminta sang anak menunjuknya sesuai instruksi pendamping.
9. Terapi Tingkah Laku
Terapi lain yang dapat dijalani anak penderita autisme adalah terapi tingkah laku. Terapi ini dapat membantu anak mengubah perilaku negatif yang berbahaya. Caranya yakni dengan teknik yang dicontohkan oleh seorang terapis.
10. Applied Behavior Analysis (ABA)
Terapi autisme ini untuk meningkatkan perilaku positif pada anak. Selain itu, terapi ini membantu mengajarkan keahlian baru kepadanya.
Caranya yakni dengan menggosok gigi beserta seluruh tahapannya. Durasi terapi ini sekitar 20 hingga 40 jam seminggu.
11. Terapi Kemampuan Sosial
Terapi selanjutnya adalah untuk mengatasi anak autisme yang mengalami kesulitan saat bersosialisasi. Seorang terapis akan menciptakan atau memfasilitasi terjadinya interaksi sosial.
Itulah sederet jenis terapi anak dengan autisme.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Andien Ungkap Rahasia Drinya yang Tak Pernah Alami Masalah GTM Pada Kedua Anaknya
-
Geruduk Rumah Orangtua Daus Mini, Mantan Istri Nangis-Nangis Tak Bisa Bertemu Anaknya
-
Sebelum Putuskan Childfree, Gitasav Akui Pernah Ingin Punya 2 Anak, Berikut Pengakuan Lengkapnya!
-
Merasa Dipersulit Bertemu Anak, Shelvie Hana Bakal Laporkan Daus Mini ke KPAI
-
'Jo Kawin Bocah' dan 'Jogo Konco', Inovasi Ganjar Lindungi Masa Depan Anak di Jateng
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
Terkini
-
PVRI: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Tanda Kembalinya Bayang-Bayang Orde Baru?
-
Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
-
Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
-
Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
-
Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
-
Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
-
Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
-
Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
-
PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
-
Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf