Suara.com - Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI) meyakini terkait dengan adanya kemunculan virus Covid-19 yang kemungkinan besar berasal dari insiden di sebuah laboratorium yang dinaungi oleh pemerintah Partai Komunis China.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Direktur FBI, Christopher Wray dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada hari Selasa (28/2/2023).
Lantas, seperti apakah fakta-fakta hasil investigasi FBI soal virus Covid-19 yang kemungkinan berasal dari insiden laboratorium di China tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Klaim berasal dari penilaian FBI
Diketahui, klaim tersebut dikatakan berasal dari hasil penilaian yang telah dilakukan oleh FBI selama beberapa waktu yang lalu.
Disebutkan oleh Wray, FBI sudah sejak lama menilai bahwa asal mula atau pemicu pandemi tersebut kemungkinan besar berasal dari insiden laboratorium.
China berusaha gagalkan identifikasi penyebab pandemi
Pejabat yang sudah menduduki jabatan sebagai Direktur FBI sejak tahun 2017 tersebut menambahkan, pemerintah China selama ini berusaha menggagalkan dan mengaburkan upaya untuk melakukan identifikasi penyebab dari munculnya pandemi global tersebut.
Dubes AS desak China untuk lebih transparan
Baca Juga: FBI: Kemungkinan Besar Covid-19 Berasal dari Lab China di Wuhan
Melansir dari laman resmi BBC, hal ini merupakan konfirmasi publik pertama kalinya atas penilaian rahasia dari FBI terkait dengan asal-usul virus Covid-19.
Komentar dari Wray sendiri muncul sehari setelah Duta Besar Amerika Serikat untuk China, Nicholas Burns, mendesak otoritas Negeri Tirai Bambu tersebut untuk lebih transparan dan juga jujur atas apa yang telah terjadi tiga tahun lalu, pada saat pandemi Covid-19 menyerang dunia hingga menyebabkan ribuan orang kehilangan nyawa.
Muncul beragam teori konspirasi
Pada saat pandemi Covid-19 berada di titik puncak, beredar beragam teori konspirasi yang menyebutkan bahwa virus Covid-18 ini berasal dari insiden kebocoran yang ada di sebuah laboratorium di China.
Namun, para otoritas kesehatan dunia memandang bahwa teori tersebut tidaklah tepat.
Argumen WHO menentang dengan senada
Berita Terkait
-
FBI: Kemungkinan Besar Covid-19 Berasal dari Lab China di Wuhan
-
PeduliLindungi Resmi Jadi SatuSehat, Ramai Dikeluhkan Netizen, Kenapa?
-
Netizen Keluhkan Kendala Login Usai Perubahan PeduliLindungi Jadi SATUSEHAT Mobile
-
Belanja Online Picu Meningkatnya Kematian Ikan Paus, kok Bisa?
-
Info Penting! Per 1 Maret 2023, Aplikasi Peduli Lindungi Berubah Menjadi Satu Hati, Berikut Tata Cara Perubahannya
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
Terkini
-
Geram Titiek Soeharto Truk Angkut Kayu Saat Bencana: Tindak Tegas, Bintang Berapa pun Belakangnya
-
Aplikasi AI Sebut Jokowi Bukan Alumnus UGM, Kampus Buka Suara
-
Mendagri Minta PKK Papua Pegunungan Pastikan Program Tepat Sasaran
-
Geger Tragedi Alvaro, Aturan Lapor Anak Hilang 1x24 Jam Masih Relevan?
-
Anggota Komisi IV Bela Raja Juli, Sebut Menhut Cuma Kebagian 'Cuci Piring' Soal Kerusakan Hutan
-
Mendagri: Digitalisasi Bantuan Sosial Dibutuhkan untuk Ketepatan Sasaran Penyaluran
-
Menhut Raja Juli Soal Sentilan 'Tobat Nasuha' Banjir Sumatra: Gus Imin Sudah Minta Maaf Via WA
-
UMP Jakarta 2026 Bisa Tembus Rp 6 Juta? Begini Respons Pramono Anung
-
Bahlil Minta Cak Imin Taubat Nasuha Juga, Tegaskan Evaluasi Menteri Hanya Hak Presiden
-
Ancaman Belum Selesai, Indonesia Disebut Belum Usai dengan Siklus Bencana