Suara.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri turut buka suara terkait dengan penganiayaan yang dilakukan oleh putra eks pejabat pajak yang belakangan ini menjadi sorotan dan buah bibir publik.
Megawati merasa prihatin atas kasus yang telah menimpa Ditjen Pajak Kemenkeu belakangan ini. Presiden RI ke-5 ini menyebut bahwa keprihatinannya tersebut bertuju pada kondisi para pegawai pajak yang tidak taat membayar pajak dan kerap hidup dengan hedon atas kekayaannya.
Berikut 4 poin pernyataan Megawati soal kasus Ditjen Pajak:
Prihatin dengan kasus Ditjen Pajak
Megawati Soekarnoputri tersebut merasa sangat prihatin atas kasus yang telah menimpa Ditjen Pajak baru-baru ini.
Ia juga menyayangkan perilaku dan kondisi para pegawai pajak yang hidup bergelimang harta tetapi tidak taat dalam membayar pajak.
Setiap warga berhak mendapat manfaat adil dari pajak
Putri Presiden pertama Republik Indonesia tersebut menekankan setiap warga negara berhak untuk mendapatkan manfaat yang adil dari hasil pengelolaan pajak.
Ia tidak mengecualikan baik itu laki-laki maupun perempuan, baik itu miskin ataupun kaya, masih memiliki hak yang sama jika memang memiliki kemauan. Ia berharap terjadi pembersihan untuk Indonesia.
Baca Juga: Said Aqil Siradj Tegaskan Ulama dan Warga Tak Usah Bayar Pajak Jika Hal Ini Terjadi
Dukung Kemenkeu melakukan ‘pembersihan’ di lingkungannya
Megawati Soekarnoputri mengaku memberikan dukungan penuh kepada Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani untuk melakukan bersih-bersih di lingkungan kementeriannya.
Ia menyebut bahwa dirinya mendukung 100 persen penuh kepada Sri Mulyani terkait dengan masalah yang sangat memalukan di bidang keuangan terlebih lagi di bidang pajak.
Sebut “Untuk Apa Merdeka, Kalau Rakyatnya, Sudahlah”
Dalam pernyataannya yang mengungkapkan keprihatinan atas kasus yang terjadi di Ditjen Pajak ini, Megawati menyebutkan sebuah pernyataan.
“Untuk apa Indonesia merdeka kalau rakyatnya sendiri, birokratnya sendiri, sudahlah,” tutur Megawati seperti kehabisan kata untuk menggambarkan kondisi masyarakat Indonesia saat ini.
Berita Terkait
-
Said Aqil Siradj Tegaskan Ulama dan Warga Tak Usah Bayar Pajak Jika Hal Ini Terjadi
-
Pejabat Bea dan Cukai Berpotensi Terlibat Kasus Korupsi Setelah Efek Domino dari Pejabat Pajak
-
Kembali Viral! Aduan Tentang Petugas Pajak Tak Digubris Sri Mulyani Sejak Dua Tahun Lalu:Cepat Sekali Keputusan yang Ibu Ambil
-
Frontal! Sri Mulyani Bongkar Lonjakan Harta Kekayaan Pejabat Pajak Suryo Utomo
-
Megawati Soekarnoputri Sindir Ibu-Ibu Doyan ke Pengajian, Jawaban Kiai NU Makjleb: Peran Utama Ibu Melahirkan Imam
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
Terkini
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah
-
Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos
-
Figur Publik Kritis Diteror, Koalisi Masyarakat Sipil Serukan Soliditas: Warga Jaga Warga!
-
Malam Tahun Baru, KAI Commuter Tambah 26 Perjalanan KRL Jabodetabek hingga Dini Hari
-
TNI Harus Swadaya Tangani Bencana, Ketua Banggar DPR Desak BNPB Lebih Gesit Koordinasi Anggaran
-
Kortas Tipikor Tetapkan 3 Tersangka Korupsi PJUTS ESDM, Negara Rugi Rp19,5 Miliar!
-
BLTS Rp 900 Ribu di Aceh Tamiang Disalurkan Manual, Kantor Pos Masih Rusak Pascabencana