Suara.com - Media sosial diramaikan dengan sebuah aksi rombongan motor trail yang melalui sebuah pelestarian bunga edelweis di kawasan Ranca Upas Ciwidey Bandung.
Padahal, bunga edelweis adalah bunga rawa yang sangat langka dan hanya bisa tumbuh di beberapa daerah saja, diantaranya Ranca Upas dan Ciharus Kamojang Garut.
Peristiwa ini salah satunya diunggah oleh akun Tiktok @mang_uprit_mangprang79. Melalui media sosial tersebut, ia meluapkan kekecewaannya kepada pengendara dan panitia dari Perhutani yang sembarangan dalam menyelenggarakan event Ranca Upas Trail Adventure 2023.
Sebelumnya, acara terkait juga viral di media sosial usai aksi pengendara motor trail yang membakar kendaraan bermotor lantaran tidak puas dengan panitia karena dianggap tidak profesional.
Lebih parah dari ketidakpuasan peserta, event tersebut kini tidak sekedar merusak melainkan juga menghancurkan bunga edelweis di kawasan itu.
Panitia acara disebut-sebut sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam peristiwa ini karena tidak memberikan penjelasan yang jelas hingga membuat para pengendara masuk ke area penanaman bunga edelweis.
Mang Uprit yang menjadi salah satu warga yang turut membudidayakan edelweis di kawasan itu lantas marah besar karena butuh waktu yang lama untuk kembali membudidayakan edelweis.
"Dampak dari acara tersebut rawa yang menjadi tempat tumbuhnya bunga Edelweis ini hancur. Menghijaukan kembali lokasi ini pun butuh waktu yang lama," ujar dia dalam video terkait.
Padahal, di kawasan itu juga sudah disediakan plang yang melarang memetik dan merusak bunga rawa (edelweis). Namun, para pengendara trail dari event terkait justru melaluinya berkat panitia yang luar biasa sembrono.
Baca Juga: Mengenal Edelweis Jawa, Flora Endemik yang Kian Terancam Punah
Diwartakan sebelumnya, event yang sama juga ramai diperbincangkan usai adanya kericuhan peserta akibat kurangnya koordinasi.
Tiha unit sepeda motor yang diduga merupakan hadiah event dibakar. Kerusakan alam yang disebabkan oleh event ini juga diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah.
Terlebih, trek terkait merupakan lahan budidaya bunga milik warga yang cukup sulit dikembangkan. Berdasarkan informasi terkini, panitia sudah menyampaikan permintaan maaf meski tidak menjelaskan adanya ganti rugi.
Berita Terkait
-
Mencekam! Suasana di Ranca Upas Saat Kerusuhan Karena Event Motor Trail
-
Viral Peserta Event Trail Ngamuk hingga Bakar Sepeda Motor, Netizen: Kalau Emosian Mending Molor Jangan Main Motor!
-
4 Rekomendasi Tempat Wisata Hits di Bandung, Wajib ke Sini untuk Chill
-
Pusing Weekend ini Mau Ngapain? Berikut Tempat Wisata di Soreang Bandung yang Bisa Kamu Kunjungi..
-
Mengenal Edelweis Jawa, Flora Endemik yang Kian Terancam Punah
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
- 3 Alasan Presiden Como Mirwan Suwarso Pantas Jadi Ketum PSSI yang Baru
- 5 Sepatu Nineten Terbaik untuk Lari, Harga Terjangkau Mulai Rp300 Ribu
Pilihan
-
Purbaya Mau Turunkan Tarif PPN, Tapi Dengan Syarat Ini
-
Isu HRD Ramai-ramai Blacklist Lulusan SMAN 1 Cimarga Imbas Kasus Viral Siswa Merokok
-
Sah! Garuda Indonesia Tunjuk eks Petinggi Singapore Airlines jadi Direktur Keuangan
-
Gaji Program Magang Nasional Dijamin Tak Telat, Langsung Dibayar dari APBN
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
Terkini
-
Prabowo Ingatkan Anak Muda: Kuasai Ekonomi Sebelum Jadi Pemimpin Politik
-
Jakarta Bersih-Bersih: Halte Transjakarta BNN dan Tiang Monorel Masuk Daftar Pembongkaran
-
DPR Akan Panggil Trans7, Cucun: Jangan Demi Rating Malah Memecah Belah Bangsa
-
Sidang Praperadilan Ditolak, Nadiem Makarim Tulis Surat Menyentuh dari Balik Jeruji
-
BPI Danantara dan Pemprov DKI Siap Wujudkan Proyek Energi Sampah November Ini
-
Wapres Gibran Bingung Ditanya CPNS Optimalisasi? Respon Singkatnya Jadi Sorotan!
-
Surya Paloh dan Sjafrie Gelar Pertemuan Tertutup di Kantor Menhan, Ada Sinyal Politik Apa?
-
Komnas Perempuan: Kekerasan Seksual Mei 1998 Tidak Boleh Dihapus dari Sejarah
-
'Sakit Hati' Lama Terbongkar di Pengadilan, Jusuf Hamka: Saya Dizalimi Hary Tanoe
-
Survei: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Program Energi Bahlil Bikin Hemat Triliunan