Suara.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat ini tengah jadi sorotan karena Rafael Alun Trisambodo, yang merupakan Ditjen Pajak Eselon III terungkap punya kekayaan tidak wajar mencapai Rp56 miliar.
Sosok Rafael jadi perhatian setelah putranya, Mario Dandy Satrio melakukan penganiayaan pada anak pengurus GP Ansor bernama David. Gara-gara harta kekayaan Rafael diusut, jajaran pejabat pajak lainnya juga turut diusut.
Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sampai mengeluarkan kebijakan untuk tidak pamer harta kekayaan pada anak buahnya. Simak jejak "guncangan" hebat di tubuh Kemenkeu berikut ini.
Kasus Rafael Alun pamer harta hingga diduga cuci uang
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mencium adanya indikasi tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan Rafael Alun Trisambodo. Hal itu sejalan dengan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengungkapkan Rafael telah diselidiki oleh PPATK sejak 2012.
Mahfud mengatakan jumlah harta kekayaan Rafael memang terindikasi ada kejanggalan sehingga harus dilakukan proses audit. Sudah lama PPATK mengendus kejanggalan harta Rafael yang tercatat di Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) sebesar Rp 56,10 miliar per 31 Desember 2021 itu.
Temuan transaksi Rp 500 miliar di kasus Rafael
PPATK membenarkan pihaknya telah menemukan mutasi dana Rp 500 miliar dari transaksi periode 2019-2023 yang dilakukan Rafael Alun Trisambodo. Data mutasi itu ditarik dari dalam 40 rekening.
Rekening yang diblokir PPATK itu termasuk atas nama istri Rafael, Ernie Meike Torondek dan anak-anak Rafael termasuk Mario Dandy Satrio yang kini berstatus tersangka penganiayaan.
Dari transaksi hingga Rp 500 miliar itu PPATK menduga ada indikasi dari persoalan-persoalan pajak yang sedang diurus Rafael.
PPATK menyatakan telah mengendus transaksi mencurigakan Rafael Alun sejak tahun 2003. Temuan itu lalu dituangkan dalam laporan hasil analisis (LHA) pada 2012 lalu.
Rafael Alun diduga memakai nominee atau nama orang lain untuk membuat rekening, serta melakukan transaksi dengan nilai mencurigakan.
Kasus kepala Bea Cukai DIY dicopot
Kasus Rafael merembet pada Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto. KPK keheranan saat menelusuri aset Eko lewat LHKPN. Terungkap dari laporan itu bahwa Eko memiliki sejumlah mobil antik, tapi utangnya 'segudang'.
Hingga kemudian Eko Darmanto dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Bea Cukai Yogyakarta terhitung mulai 2 Maret 2023. Hal itu dilakukan untuk mempermudah pemeriksaan buntut Eko yang gemar pamer kemewahan di media sosial lewat akun @Eko_Darmanto_BC. Namun saat ditelusuri, akun itu sudah hilang atau deactivate.
Berita Terkait
-
KPK Panggil Kepala Kantor Pajak Jaktim Wahono Saputro, Ada Kaitannya Sama Istri Rafael Alun Trisambodo
-
Wahono Saputro, Pejabat KKP Madya Jaktim yang Istrinya Diduga Jadi Komplotan Rafael Alun
-
Ingin Hidup Mewah ala Pejabat? Kenali Terlebih Dulu Piramida Brand Mewah di Dunia, Berikut Penjelasannya
-
'Dosa-dosa' Besar Rafael Alun Trisambodo yang Bikin Kariernya di Kemenkeu Kandas
-
Transaksi Janggal Rp 300 Triliun di Kemenkeu, Susi Pudjiastuti: Bisa Beli 200 Susi Air dan 49 Pesawat Besar
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
Regulasi Terus Berubah, Penasihat Hukum Internal Dituntut Adaptif dan Inovatif
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre