Suara.com - Penanganan peristiwa kebakaran Depo Pertamina di Kawasan Plumpang, Jakarta Utara pekan lalu menimbulkan kritik keras dari anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS Mulyanto. Ia menyebut koordinasi pemerintah terkait penanganan warga korban kebakaran tersebut acak-acakan.
Pernyataan keras Mulyanto itu menyusul keluarnya statement Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu.
Dalam satu kesempatan, Luhut menyatakan akan memindahkan pemukiman warga yang ada di sekitar Depo Pertamina.
Pernyataan Luhut tersebut dinilai bertentangan dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Menteri BUMN Erick Thohir beberapa waktu sebelumnya, yang menyatakan akan memindahkan Depo BBM milik Pertamina ke lahan milik Pelindo.
Perbedaan pernyataan antara Luhut dan Ma’ruf Amin ini, menurut Mulyanto, dapat menimbulkan kebingungan di kalangan korban dan warga sekitar depo pada umumnya.
"Pemerintah jangan simpang-siur dan berbeda-beda dalam bersikap dan mengambil kebijakan terkait penanganan kebakaran Depo BBM Pertamina di Plumpang, Jakarta Utara," kritik Mulyanto kepada awak media, Kamis (9/3/2023).
"Harusnya ditentukan dulu sikap resmi pemerintah terhadap para korban, sebelum menyampaikan (statement) kepada masyarakat. Jangan seperti sekarang, di mana pernyataan wapres dan Menko Marves bertolak belakang," lanjutnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR itu mendesak Luhut untuk tidak mengomentari hal-hal yang bukan kewenangan kementeriannya.
Terlebih, menurut Mulyanto, jika pernyataan yang dikeluarkan Luhut bertentangan dengan arahan yang diberikan oleh atasannya. Mulyanto bahkan sampai menyebut istilah yang cukup kasar terhadap sikap Luhut yang demikian.
Baca Juga: Mengenal Program PTSL di Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
“Dari sisi tata kelola pemerintahan, haram dan tabu bagi seorang menteri menentang pendapat Wapres. Ini preseden buruk bagi tata kelola pemerintahan yang baik. Secara etika politik, sikap ini termasuk kurang ajar,” kata Mulyanto.
Seakan belum puas menanggapi sikap Luhut, Mulyano lantas meminta Presiden Jokowi untuk menegur Luhut agar bisa menjaga sikapnya. Sebab menurut dia, sikap Luhut yang demikian menunjukkan sebuah arogansi dan cenderung melewat batas.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin bersama Menteri BUMN Erick Thohir menggelar konferensi pers pasca terjadinya peristiwa kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.
Dalam kesempatan itu, Wapres dan Menteri BUMN memberikan arahan pada Pertamina untuk mengambil Langkah antisipasi jangka panjang dengan memindahkan depo ke wilayah milik Pelindo.
Hal itu dinilai lebih aman karena jauh dari pemukiman warga, sehingga operasi objek vital milik negara tersebut tidak membahayakan masyarakat dan lingkungan.
Sementara dalam kesempatan yang berbeda, kepada awak media Luhut menyatakan sebaliknya, ia meminta Pertamina untuk merelokasi warga yang bermukim di sekitar Depo, dengan alasan lahan yang ditempati warga diakui sebagai milik Pertamina.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Mengenal Program PTSL di Kasus Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
-
Profil Mulyanto, Anggota DPR yang Semprot Luhut Kurang Ajar Soal Kasus Depo Plumpang
-
INFOGRAFIS: Bukan Hanya Plumpang, Ini Daftar Depo Pertamina di Indonesia
-
Tak Terima Anies Disalahkan Atas Kebakaran Plumpang, PKS: Era Soeharto Juga Ada Kasus Sama Tapi Tak Salahkan IMB
-
VIRAL! Ahok Ternyata Biang Keladi Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Inilah Faktanya
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?