Suara.com - Terdapat kemajuan pemeriksaan atas kasus pembunuhan dokter spesialis paru Mawartih Susanty di Nabire, Papua Tengah. Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri menyampaikan polisi sudah menangkap dan menahan tersangka pembunuhan yang berinisial KW.
Jenazah dokter Mawar atau Mawartih sebelumnya ditemukan di rumah dinasnya yakni di Perumahan RSUD Nabire sekitar pukul 19.00 WIT pada Selasa (9/3/2023). Kondisinya mengenaskan yakni mulut berbusa, badan lebam, tulang rusuk patah.
Pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terhadap 68 saksi untuk mengungkap kasus pembunuhan sadis tersebut.
Berkenaan dengan hal tersebut, berikut fakta baru kasus pembunuhan dokter Mawar di Papua.
1. Ditemukan Tanda Kekerasan Pada Tubuh Korban
Fakhiri juga menjelaskan jenazah korban yang ditemukan di rumahnya itu kemudian dikirim dan diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. Hasil autopsi pun menunjukkan adanya tanda kekerasan terhadap korban Mawartih.
"Dari hasil autopsi itu kemudian Polda Papua meminta Polres Nabire segera mengembangkan hasil autopsi yang dilakukan di Makassar. Penyelidikan dilakukan dengan cara scientific crime investigation dilakukan dengan penuh kehati-hatian," jelasnya.
2. Tertangkap Karena Air Liur
KW ditangkap setelah meninggalkan jejak air liur di tubuh korban tepatnya di bagian dada. Awalnya polisi menemukan adanya air liur di payudara korban dan polisi juga melakukan swab terhadap sejumlah orang di rumah sakit, termasuk KW. Akhirnya diketahui KW adalah pelakunya karena DNA yang mirip.
Baca Juga: Terungkap! Pembunuh Dokter Spesialis Di Nabire Ternyata Cleaning Service Rumah Sakit
"Air liur tersangka yang menempel di payudara korban menjadi petunjuk utama kasus ini bisa terungkap," ujar Kapolda Papua Mathius D Fakhiri kepada wartawan.
3. Pelaku adalah Cleaning Service
Pelaku yang berinisial KW merupakan seorang cleaning service yang bekerja di RSUD Nabire. Fakhiri juga menyampaikan KW mengakui aksi pembunuhan tersebut kepada pihak kepolisian.
"Dari hasil pemeriksaan KW mengaku bila dirinya yang melakukan pembunuhan karena sakit hati akibat honor Covid-19 dipotong," kata Fakhiri mengutip dari Antara, Rabu (29/3).
Hingga kini, penyidik masih mendalami kemungkinan tersangka lain dalam kasus ini.
4. Motif Pembunuhan
Berita Terkait
-
Terungkap! Pembunuh Dokter Spesialis Di Nabire Ternyata Cleaning Service Rumah Sakit
-
Pembunuhan Sadis Dokter Cewek Terbongkar Gegara Iler Pelaku Nempel di Tubuh Korban
-
Anak Ferdy Sambo Curhat Perlakuan Teman Usai Sang Ayah Divonis Mati
-
Throwback Crime Story: Puluhan Perempuan Dihabisi Dukun AS Gegara Wangsit Ayah
-
Anak Ferdy Sambo Ungkap Perlakuan Teman Usai Orangtuanya Jadi Terpidana Kasus Brigadir J
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui