Suara.com - Konflik sepakbola di Indonesia pasca protes keras terhadap Israel dan dibatalkannya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di tanah air menjadi perhatian publik.
Pasalnya, timnas Indonesia U-20 sendiri sudah melakukan pelatihan dan persiapan sejak tahun 2020 dan tinggal menghitung hari untuk berlaga. Perpecahan di tubuh pemerintah dan lembaga terkait seperti PSSI akhirnya membuat Indonesia kembali mendapat sanksi dari FIFA.
Pengamat Sepakbola Akmal Marhali sempat berkomentar soal rencana Ketua Umum PSSI Erick Thohir untuk "melobby" FIFA agar tercapainya kesepakatan untuk penyelenggaraan kompetisi yang melibatkan Israel selaku negara yang ditentang oleh Indonesia. Ia pun mengungkap bahwa FIFA tidak bisa dilobby dengan pertimbangan apapun karena hal ini menyangkut dengan kemaslahatan Indonesia di kacamata FIFA.
Tak hanya itu, pasca pernyataan resmi FIFA soal pencabutan ini pun membuat Akmal Marhali menuntut semua pihak yang melakukan protes keras meminta maaf dan bertanggungjawab atas pembatalan yang dilakukan FIFA ini.
"Secara moral mereka harus bisa menyampaikan permintaan maaf,” ungkap Akmal dalam pernyataannya.
Sosok Akmal sendiri bukanlah sosok baru di dunia sepakbola. Awal mula Akhmal Marhali berkecimpung di dunia sepakbola Indonesia bermula ketika ia bergabung dalam klub sepak bola yang dibentuk di tahun 2010 bernama Tangerang Wolves. Ia sendiri menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO) di klub tersebut.
Tak hanya itu, Akhmal Marhali dengan berbagai usahanya berusaha membesarkan klub yang ada di Tangerang, bukan hanya Tangerang Wolves itu sendiri.
Sepak terjangnya dalam mengembangkan klub miliknya tersebut tidak serta merta membuatnya hanya fokus dalam bisnis sepakbola. Ia pun juga dikenal sebagai Koordinator dari Save Our Soccer (SOS) sebuah organisasi yang tergabung dalam pemerhati dunia sepakbola.
Pasca kejadian Kanjuruhan, pemerintah pun membentuk TGIPF. Mahfud MD selaku ketua menunjuk Akmal Marhali karena dianggap berkompeten dan masuk menjadi salah satu anggota TGIPF Tragedi Stadion Kanjuruhan.
Baca Juga: Kilas Balik Sederet Sanksi FIFA untuk Sepak Bola Indonesia
Dari berbagai tahapan bagaimana TGIPF ini bekerja, disampaikan oleh Akmal Marhali kepada publik dengan mengikuti aturan yang ada.
Fokus pemerintah dalam mengusut kasus Kanjuruhan ini malah menjadi semakin kacau karena protes besar dari banyak pihak atas kehadiran Israel di Piala Dunia U-20 mendatang. Hal ini yang akhirnya disoroti oleh Akmal selaku pengamat sepakbola di Indonesia.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Kilas Balik Sederet Sanksi FIFA untuk Sepak Bola Indonesia
-
PSSI Fokus Pikirkan Sanksi FIFA ke Sepak Bola Indonesia
-
Perusahaan Game FIFA PHK 800 Karyawan
-
3 Kerugian Timnas Indonesia usai Batal Tampil di Piala Dunia U-20 2023
-
3 Sanksi FIFA yang Mungkin Diterima PSSI usai Indonesia Batal Gelar Piala Dunia U-20 2023
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter
-
Makin Ngeri! Terbongkar Modus Baru Peredaran Miras COD: Diantar Pengedar ke Pemesannya
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
3 Fakta Kereta Purwojaya Anjlok di Bekasi, Jalur Terblokir Sejumlah KA Terdampak
-
Bukan Cuma Mesin EDC, KPK Kini Juga Bidik Korupsi Alat Pengukur Stok BBM di Kasus Digitalisasi SPBU