Suara.com - Kasus pemerkosaan bergilir siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Sulawesi Selatan kembali terjadi. Kali ini, NA (15) menjadi korban brutal empat pria yang tak bisa menahan hawa nafsunya. Disebutkan, gadis itu diperkosa oleh para pelaku di dalam sekolahnya di Kabupaten Jenepento.
Kronologinya bermula pada Kamis (6/4/2023), korban hendak pergi ke masjid untuk menjalankan ibadah tarawih. Namun, salah satu pelaku tiba-tiba mengajaknya ke sekolah.
Rupanya, di sana ada tiga orang lainnya yang sudah menanti. Kemudian sekitar pukul 20.30 WITA, NA diperkosa secara bergilir. Kasus pemerkosaan ini juga dikonformasi oleh Kasat Reskrim Polres Jeneponto AKP Supriadi Anwar
Keesokan harinya, Jumat (7/4/2023) dini hari, polisi berhasil meringkus dua orang pelaku, ER (22) dan SM (24). Mereka ditangkap di kediamannya masing masing di Lingkungan Borong Bira, Tolo, Kelara, Kabupaten Jeneponto.
Saat itu, penangkapan terhadap ER dan SM dilakukan oleh tim Pegasus Resmob Polres Jeneponto yang dipimpin Aipda Abdul Razak. Sementara untuk dua pelaku lainnya, masih dalam tahap pengejaran dan mereka diminta menyerahkan diri.
Lebih lanjut, Supriadi mengungkap bahwa kedua pelaku yang ditangkap kini ditahan di Mapolres Jeneponto. Mereka terancam pasal berlapis dengan hukuman maksimal 15 tahun penjara sesuai UU Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).
Siswi SMP di Sulawesi Tewas Usai Diperkosa Bergilir
Sebelumnya, siswi SMP di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, J, juga menjadi korban pemerkosaan bergilir, bahkan sampai meninggal dunia. Adapun para pelaku yang merupakan teman sekolah korban dilaporkan sempat tak mau mengaku.
Usai didesak, mereka mengakui perbuatan keji itu hingga orang tua korban melapor ke polisi pada 12 Februari 2023. Hal ini didapati setelah korban mengeluhkan sakit kepala dan demam kepada pamannya. Ia lantas dilarikan ke Puskesmas dan sempat dirawat di sana selama tiga hari.
Baca Juga: Orang Tua Harus Tahu Gejala Kanker Tulang Pada Anak
Korban juga dibawa ke Rumah Sakit M Yasin Bone. Namun, pada Jumat (17/2/2023). Naas, ia meninggal setelah menjalani perawatan selama lima hari.
Korban sempat dilakukan pemeriksaan pada alat vitalnya dan ditemukan keanehan. Alasan ini yang membuat keluarga korban melapor ke polisi.
Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bone kemudian menyelidiki kasus yang menimpa gadis berusia 14 tahun ini. Petugas melakukan pemeriksaan terhadap enam orang teman korban sebagai saksi. Di mana salah satu dari mereka, MA (15) dinyatakan sebagai tersangka.
Sayangnya, polisi malah membebaskan pelaku dengan alasan masih di bawah umur. Selain itu, Berkas Perkara Pemeriksaan atau BAP yang sudah dilimpahkan pihak kepolisian ke jaksa dikembalikan karena belum lengkap secara formal.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Orang Tua Harus Tahu Gejala Kanker Tulang Pada Anak
-
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Mengenang Syukur Bijak: Banyak Perjuangan Beliau Untuk Luwu
-
Jalan Kaki ke Masjid Untuk Salat Tarawih, Pelajar SMP Jeneponto Diculik dan Diperkosa
-
CEK FAKTA : Innalillahi, Duka di Bulan Suci, Ustadz Adi Hidayat Wafat Saat Sholat Tarawih
-
CEK FAKTA: Innalilahi Ustaz Adi Hidayat Meninggal saat Jadi Imam Salat Tarawih, Benarkah?
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Gelar Tes Urine di Rutan, KPK Pastikan 73 Tahanan Bersih dari Narkoba
-
Bupati Aceh Tamiang Menangis di Hadapan DPR, Minta Jaminan Hidup untuk Warga Korban Banjir
-
Bupati Aceh Tamiang Minta Arahan Menhut soal Pemanfaatan Kayu Sisa Banjir Bandang
-
Detik-detik Puting Beliung di Bogor Terbangkan Sayap Pesawat 300 Meter hingga Timpa Rumah Warga
-
Ribuan Buruh KSPI Demo di Monas, Tuntut Dedi Mulyadi Kembalikan Kenaikan UMSK Jabar
-
Pilunya Bupati Aceh Utara: Warga Kami Hanyut tapi Tidak Viral, Presiden Belum Pernah Hadir!
-
4.839 Rumah Hilang, Bupati Aceh Tamiang Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap
-
Malam Tahun Baru 2026 di Jakarta Usung Doa Bersama dan Donasi Korban Bencana
-
Erros Djarot: Taufiq Kiemas Sosok Paling Gigih Dorong Megawati jadi Pemimpin Indonesia
-
Butuh Alat Berat, Bupati Aceh Tamiang: Petani Kami Nekat Tetap Menanam Meski Sawah Tertimbun Lumpur