Suara.com - Eks ketua umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum menyampaikan pesan usai dinyatakan bebas dari Lapas Sukamiskin. Ia menyinggung adanya pihak yang berpolitik tapi menggunakan tangan orang lain.
Awalnya Anas menyebut dalam tradisi para aktivis, pertandingan atau kompetisi itu hal yang biasa. Namun pertandingan politik seharusnya digelar secara jujur.
"Kami para aktivis diajarkan itu sejak kecil, sejak bayi. Bayi sebagai aktivis. Tetapi buat saya, pertandingan itu dalam konteks demokrasi adalah pertandingan yang jujur, fair, terbuka dan obyektif," kata Anas dalam pidatonya usai bebas di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat, Selasa (11/4/2023).
Ia pun kemudian menyinggung adanya pertandingan yang jujur hingga obyektif tidak boleh dinodai dengan memanfaatkan pihak atau tangan orang lain.
"Pertandingan yang terbuka, jujur dan obyektif tidak boleh menggunakan pihak lain. Tidak boleh pertandingan pakai teknik lama, nabok nyilih tangan," tuturnya.
Lebih lanjut, Anas mengatakan, kalau dalam pertandingan politik digelar secara tidak jujur maka tidak akan menarik untuk diikuti. Menurutnya, para aktivis akan tertarik terjun ikut dalam pertandingan jika lakukan secara jujur.
"Itu pertandingan yang jujur, kalau tidak ada pertandingan yang jujur sesungguhnya buat para aktivis tidak tertarik untuk ikut pertandingan. Itu lah yang ingin saya sampaikan," pungkasnya.
Sambutan Baik
Sebelumnya Anas menyampaikan rasa terima kasihnya atas penyambutan yang dilakukan para loyalisnya di depan Lapas Sukamiskin.
Baca Juga: Usai Bebas dari Penjara, Anas Urbaningrum Sebut Tak Akan Percik Permusuhan
Ia lantas menyampaikan permohonan maaf kepada pihak-pihak yang berpikir dirinya akan jadi bangkai selama mendekam di balik jeruji.
"Selain terima kasih saya ingin menyampaikan permohonan maaf. Pertama, mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa saya di tempat ini mati membusuk," kata Anas dalam pidatonya usai bebas di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Bandung, Jawa Barat.
"Kalau ada yang berpikir saya di tempat ini menjadi bangkai fisik dan bangkai sosial. Minta maaf bahwa itu alhamdulillah tidak terjadi," sambungnya.
Ia bersyukur berkat keluarga hingga para sahabat bisa hadir hidup tegak berdiri. Terlebih ia bisa bebas dari bui dengan keadaan waras dan sadar.
"Yang kedua, saya juga mohon maaf kalau ada yang berpikir bahwa dengan waktu saya agak lama di sini, terhitung hari ini, berarti 9 tahun 3 bulan, waktu yang cukup lama. Itu hampir dua periode Pak Saan (Saan Mustofa) di DPR itu. Mohon maaf kalau ada yang berpikir dengan waktu yang lama itu kemudian bisa memisahkan saya dengan sahabat-sahabat saya seperjuangan," tuturnya.
Lebih lanjut, Anas juga memohon maaf kalau misalnya ada pihak yang berpikir bahwa bisa memisahkan dirinya dari gerak hidup dan denyut nadi Indonesia.
Berita Terkait
-
Anas Urbaningrum: Kalau Ada yang Berpikir Saya Bebas Akan Lahirkan Permusuhan, Maaf Tidak!
-
Tegas! Anas Urbaningrum Belum Selesai: Tidak Akan Mengalahkan Tuhan
-
Bebas dari Penjara, Anas Urbaningrum: Kalau Ada yang Berpikir Saya Mati Membusuk Itu Tak Terjadi
-
Bebas dari Lapas, Anas Urbaningrum Ngaku Tak Akan Timbulkan Permusuhan
-
Usai Bebas dari Penjara, Anas Urbaningrum Sebut Tak Akan Percik Permusuhan
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Gempar Ciracas! Mahasiswi Ditemukan Tewas Mengenaskan di Indekos, Terduga Pelaku Masih Bawah Umur
-
Terungkap! Kopda FH, Oknum TNI Jadi Otak Pembunuhan Sadis Kacab Bank BUMN, Motifnya Segepok Uang
-
Viral Rektor UI Diteriaki 'Zionis', Buntut Undang Pembela Genosida Israel?
-
Pengamat: Prabowo Pimpin Langsung Komisi Reformasi Polri Agar Hasilnya Tak Mandul
-
Mendagri Tito Ingatkan Pemda Serius Identifikasi Kemiskinan: Bansos Harus Tepat Sasaran
-
Kronologi Kecelakaan Maut Rombongan Nakes di Bromo Tewaskan 8 Orang, Ini Daftar Korbannya
-
FSUI Ungkap Banyak Imam Masjid di Jakarta Belum Fasih Baca Al-Qur'an
-
Kematian Mahasiswa Unnes Penuh Kejanggalan, LPSK Turun Tangan Kantongi Bukti CCTV
-
Liburan Karyawan RS Jember di Bromo Berakhir Tragedi, 8 Orang Tewas Termasuk Satu Keluarga
-
Mabes TNI Batal Laporkan Ferry Irwandi, Pilih Dialog Demi Jaga Persatuan