Suara.com - Rapat kerja antara Komisi III DPR dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo diwarnai interupsi. Namun interupsi kali ini bukan datang dari anggota dewan, melainkan rakyat yang mencari keadilan langsung di ruang rapat.
Teriakan histeris mencari keadilan itu datang dari seorang perempuan yang mengaku korban investasi bodong salah satu koperasi.
Mulanya perempuan tersebut mengiterupsi rapat dari balkon di ruangan Komisi III pada pukhl 13.28. Interupsi itu lantas menarik perhatian anggota Komisi III, termasuk Wakil Ketua Komisi III Desmond J Mahesa yang memimpin rapat. Tak terkecuali Listyo yang juga menyorotkan wajah ke arah balkon.
Mendengar interupsi perempuan dari arah balkon, Desmond memberikan peringatan. Ia meminta tolong agar diamankan kondisi riuh di balkon, mengingat masih berlangsung rapat.
"Anda bukan anggota DPR. Nanti wawancara di luar atau saya keluarkan dari sana," kata Desmond.
"Nomor punggung Anda tidak punya kata ketua. Silakan Pak Kapolri," kata Desmond mempersilakan Listyo melanjutkan paparannya.
Tidak sampai satu menit kemudian, perempuan bersangkutan kembali mengiterupsi rapat.
"Mohon izin Pak Kapolri, mohon izin pak," kata perempuan sembari mengukuhkan tentang kasus hukum yang dialami.
Listyo yang mendengarkan keluhan tersebut dari bawah lantas menyampaikan siap bertemu perempuan tersebut untuk mendengar langsung duduk perkara.
Baca Juga: Seorang Wanita Tiba-tiba Berteriak di Tengah Rapat Kerja Komisi III: Mohon Izin Pak Kapolri!
"Nanti ketemu dengan saya, nggak masalah," kata Listyo.
Terpisah, pantauan dari ruangan Komisi III, perempuan tersebut diamankan pihak pengamanan dalam atau pamdal DPR dari balkon. Ia digiring dari lantai tiga menuju ke lantai bawah.
Merasa keluhannya belum tersampaikan, perempuan tersebut kembali berteriak histeris tentang kasus hukum di mana ia menjadi korban.
"Ini investasi bodong, korbannya ribuan, sudah dua tahun lebih, tapi apa, jalan ditempat, Ya Allah astagfirullahaladzim. Ribuan korban kami, hampir Rp500 miliar kemudian terulang dengan PT MBM, Rp 800 miliar mana tanggung jawab Kapolri. Mana namanya institusi Polri," teriak perempuan tersebut.
Tak kuasa menahan emosi, perempuan tersebut sampai jongkong sesaat berada di lantai bawah. Ia terus menyampaikan aspirasinya.
"Ini tidak main-main, LP nya dua tahun, dua tahun di polda, di polres di mabes kita dilempar-lempar," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
Terkini
-
Beban Jakarta Tak Berkurang Meski Ada IKN, Pramono: Saya Pikir Bakal Turun, Ternyata Enggak
-
HAM Indonesia Alami Erosi Terparah Sejak Reformasi, 2025 Jadi Tahun Malapetaka
-
Eks Pimpinan KPK BW Soroti Kasus Haji yang Menggantung: Dulu, Naik Sidik Pasti Ada Tersangka
-
Khusus Malam Tahun Baru 2026, MRT Jakarta Perpanjang Jam Operasional Hingga Dini Hari
-
Mendagri Minta Pemda Percepat Pendataan Rumah Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Pemprov DKI Jakarta Hibahkan 14 Armada Damkar ke 14 Daerah, Ini Daftar Lengkapnya!
-
Said Iqbal Bandingkan Gaji Wartawan Jakarta dan Bekasi: Kalah dari Buruh Pembuat Panci!
-
436 SPPG Polri Mulai Dibangun, Target Layani 3,4 Juta Penerima
-
Kisah Pramono Anung Panggil Damkar Jakarta Demi Evakuasi 'Keluarga' Kucing di Atap Rumah
-
Rakyat Jakarta Nombok! Said Iqbal Desak Pramono Anung Naikkan UMP 2026 Jadi Rp5,89 Juta