Suara.com - Merespons kasus pencabulan yang terjadi di Pesantren Al Minhaj di Kabupaten Batang, Jawa Tengah (Jateng) Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi menyebut hal tersebut merupakan tindakan nista.
Menurutnya, lembaga pendidikan agama harus steril dari perbuatan kotor.
"Itu tindakan yang sangat nista. Seharusnya tempat pendidikan apalagi pendidikan agama itu harus steril atau harus suci dari perbuatan-perbuatan yang kotor," ujarnya seperti dikutip Antara di Jakarta pada Jumat (14/4/2023).
Sebelumnya, kasus Pimpinan Pesantren Al-Minhaj Wildan Mashuri yang diduga berbuat cabul terhadap lebih dari 15 santrinya dalam rentang beberapa tahun menjadi sorotan. Saat ini, terduga pelaku sudah diamankan pihak kepolisian.
Wamenag menyesalkan dan kecewa atas perbuatan yang dilakukan Wildan.
Ia kemudian menyampaikan imbauan kepada masyarakat yang akan menyantrikan anak-anaknya untuk lebih teliti, seperti meninjau terlebih dahulu apakah pesantren tersebut telah terdaftar di Kemenag.
Selain itu, pesantren yang dibidik harus memiliki reputasi, dan memastikan bahwa lembaga pendidikan tersebut memiliki hubungan dengan organisasi yang memiliki otoritas yang dapat dipertanggungjawabkan.
"Sehingga ormas Islam tersebut berkewajiban untuk memberikan pembinaan dan pengawasan terhadap pesantren," katanya.
Menindaklanjuti kasus tersebut, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono Abdul Ghofur pun memastikan akan mencabut izin pesantren atas tindakan hina tersebut.
Baca Juga: Pengasuh Ponpes Batang Perkosa Santrinya, Ganjar Pranowo Geram
"Jelas ini tindakan pidana, perbuatan tidak terpuji, mencoreng marwah Ponpes secara keseluruhan, dan menyebabkan dampak luar biasa bagi korban," katanya.
Sementara itu, ia mengemukakan, Kemenag akan tetap memberikan pendampingan terhadap santri supaya bisa melanjutkan pendidikannya.
Menurutnya, meski izin pesantren dicabut, namun hak pendidikan para santri harus dilindungi.
"Kami juga memberi perhatian pada kelanjutan pendidikan para santri. Mereka harus terus belajar. Kita berkoordinasi dengan Kanwil Kemenag Jawa Tengah dan sejumlah pesantren lainnya," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Drama Tangis di Gang Royal! 3 PSK Kena Razia, Ngaku Jualan Kopi Padahal Kepergok di Kamar
-
Setahun Pemerintahan Prabowo, Pengamat Kasih Nilai Enam
-
Pengamat Sarankan Pramono Bangun Rusun di Blok M: Bakal Diminati Gen Z
-
Tak Hanya Prabowo, Adik Kandung Hashim Djojohadikusumo Juga Ditawari Sogokan Nyaris Rp25 Triliun
-
Diungkap Hasyim, Prabowo Mau Disogok Rp16,5 Triliun dari 'Orang Nekat'
-
Bakal Gelar Ratas di Kertanagara, Prabowo Panggil Mendikti Lagi Bahas Hal Ini
-
Presma UIN Alauddin: Prabowo Serius Tegakkan Hukum dengan Reformasi Sistemik
-
Libatkan Pemerintah Pusat, Pramono Bakal Bentuk Satgas Pembenahan Kota Tua
-
BRIN Temukan Mikroplastik dalam Hujan, Pemprov DKI: Ini Alarm Lingkungan
-
Demi Kota Tua Hidup, Kampus IKJ Bakal Dipindahkan Gubernur Pramono dari TIM Cikini