Suara.com - "Innamal A'malu Binniyat. Wa innama likullimri'in maa nawaaa”. Segala sesuatu tergantung dari niat, setiap orang akan mendapat dari apa yang diniatkan.
Kalimat itu masih terngiang-ngiang. Pasalnya, hadis riwayat bukhari dan muslim tersebut bukan disampaikan oleh seorang ulama atau mubaligh terkemuka. Hadis itu keluar dari mulut seorang anak Punk yang sedang menuju “jalan pulang”, perjalanan spiritual menghadap Tuhan.
ADALAH Bima Abdul Soleh, anak punk yang berpetualang mencari jati diri di jalanan. Sebagai pria yang merdeka Bima melangkah keluar rumah, meninggalkan hangatnya dekapan orang tua.
Di usia 17 tahun, Bima mulai mencari arti kehidupan di jalanan. Menjadi seorang punk jalanan dilakoni Bima karena dari situ ia merasa mendapatkan kebebasan.
Solidaritas yang tinggi dan tanpa diskriminasi suku, ras dan agama membuat Bima nyaman di skena punk jalanan.
"Gue bilang asik nih karena punya sifat solidaritas meski di jalan kehidupannya lebih gimana-gimana," kata Bima ditemui Suara.com di kawasan Jakarta Selatan, Kamis 13 April 2023.
Selama menjalani hidup di jalanan yang selalu berpindah dari satu tempat ke tempat lain, Bima kerab menghabiskan waktu bersama kawan-kawan skena. Bahkan tak jarang mabuk-mabukan bersama.
Banyak tempat yang sudah dilewati, langkah kaki Bima bahkan sudah sampai pulau Sumatera di Pekanbaru, Riau. Banyak kisah yang ia petik dari setiap perjalanan. Sedikit demi sedikit pertanyaan tentang jati diri te rjawab.
Bertemu sosok misterius
Saat sedang mengamen di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Bima bertemu dengan seorang laki-laki tua. Sosok lelaki tua berjenggot itu kemudian mengajak Bima untuk salat berjamaah.
Mendapat ajakan tersebut, Bima berupaya menolaknya dengan berbagai alasan, mulai dari pakaiannya yang penuh najis karena sudah lama tidak dicuci hingga tidak hafal bacaan salat. Namun, kata Bima, pria tersebut malah tersenyum.
“Di sana ada sarung kalau mau,” kata Bima menirukan ucapan lelaki itu.
Tak hanya sekali. Ajakan lelaki itu datang setiap hari. Tak hanya mengajak salat, juga tawaran untuk ngopi sembari ngobrol santai.
Bima tidak pernah menolak ajakan untuk ngopi dan ngobrol. Saat itu, bukan hanya Bima, rekannya sesama pengamen juga penasaran.
“Pas lagi ngopi itu dia mulai tuh ngobrolin soal kebaikan-kebaikan. Kaya misalnya salat itu gak boleh ditinggalin.”
Berita Terkait
-
Surat yang Biasa Dibacakan Nabi Muhammad Saat Shalat Idul Fitri, Ustadz Adi Hidayat Beri Tata Cara dan Niat
-
Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Istri, Anak Perempuan dan Anak Laki-laki, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemahan Bahasa Indonesia
-
Bacaan Niat Bayar Zakat Fitrah, Buya Yahya Jabarkan Ketentuan Pakai Uang dan Besarannya
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka