Suara.com - Seorang sopir bus di Terminal Pulo Gebang, Deka Setiadi mengaku sempat menjadi sopir travel gelap untuk mengantar orang mudik saat pemerintah memberlakukan Pembelakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Saat itu, ia mengakui kerap mendapatkan upah yang cukup besar.
Meski tidak menyebut rinciannya, pendapatan yang diterimanya saat menjadi sopir travel gelap kala itu, lebih besar ketimbang berprofesi sebagai sopir bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP).
Apalagi, penumpang yang diantar harus merogoh kocek lebih dalam dari saat musim mudik lebaran biasanya.
"Iya lebih mahal. Dapatnya lebih banyak yang (travel) gelap ya kalau dipikir-pikir," ujar Deka saat ditemui di Terminal Pulo Gebang, Selasa (19/4/2023).
Meski demikian, risiko yang harus diterima adalah harus menyiasati petugas di perbatasan daerah alias kucing-kucingan.
"Paling kalo zuhur kan petugas pada salat, baru tuh kita jalan. Di titik-titik posko-poskonya. Di pinggir-pingir gitu kan juga ada informannya kalo ada penyekatan," jelasnya.
Namun nahas, pekerjaannya sebagai sopir travel gelap pun harus berujung pahit.
Pengalaman terakhirnya, ia tertangkap basah hendak membawa pemudik menuju Subang, Jawa Barat oleh petugas di sekitar Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan dan mobilnya disita.
Baca Juga: Cerita Deka Sempat Nakal Jadi Sopir Travel Gelap saat PPKM, Kini Bisa Bawa Pemudik Secara Legal
"Langsung dibawa sama dishub-nya, langsung diderek. Penumpang dah naik ada sekitar lima sampai enam orang. Duitnya saya balikin setengahnya," tuturnya.
Karena itu, ia merasa senang saat pemerintah kembali mengizinkan masyarakat mudik saat lebaran Idul Fitri pada tahun 2022 lalu.
Kini ia bisa bekerja di perusahaan angkutan bus AKAP secara resmi tanpa khawatir akan ditangkap petugas.
"Iya lebih enak, lebih aman kalau sekarang ya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Fraksi Partai Nasdem Dukung Pilkada Lewat DPRD: Sesuai Konstitusi dan Pancasila
-
DPR Desak KPK Jelaskan Penghentian Penyelidikan Kasus Aswad Sulaiman Secara Transparan
-
Hadapi Tantangan Geografis, Pendidikan dan Kesejahteraan Anak di Maluku Utara Jadi Fokus
-
AMAN Catat Konflik 202 Ribu Hektare Wilayah Adat Bengkulu Sepanjang 2025
-
Harapan Publik Tinggi, KPK Tegaskan Penghentian Kasus Aswad Sulaiman Berbasis Alat Bukti
-
Rentetan Kecelakaan Kerja di Galangan PT ASL Shipyard Kembali Terjadi, Polisi Turun Tangan
-
Viral Sekelompok Orang Diduga Berzikir di Candi Prambanan, Pengelola Buka Suara
-
Bahlil Lahadalia Jamu Cak Imin dan Zulhas Hingga Dasco di Kediamannya, Bahas Apa?
-
Tak Bisa Beli Roti Gegara Cuma Punya Uang Tunai: Kenapa Toko Lebih Suka Cashless?
-
Mendagri: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatra