Suara.com - Hary Tanoesoedibjo selaku Ketua Umum Partai Perindo dipanggil oleh Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan, Jakarta pada Rabu (26/4/2023). Hary Tanoe terlihat datang ke kompleks Istana Kepresidenan sekitar pukul 09.10 WIB.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dan Hary Tanoe sempat bertemu dalam acara ulang tahun ke-8 Partai Perindo pada 7 November 2022.
Keduanya kembali bertemu dalam urusan bisnis, yaitu peresmian Kawasan Ekonomi Khusus Lido yang dikelola MNC Grup pada Jumat (31/3/2023).
Berkaitan dengan hal tersebut, berikut profil dan rekam jejak Hary Tanoe yang dipanggil Jokowi ke Istana Kepresidenan Jakarta.
Profil Hary Tanoe
Hary Tanoe merupakan sosok kelahiran Surabaya, 26 September 1965. Ia merupakan putra seorang pengusaha bernama Ahmad Tanoesoedibjo.
Pemilik MNC Group ini menempuh pendidikan SMAK St Louis Surabaya. Namun, ia memutuskan keluar karena pernah diskors 6 bulan. Hary akhirnya mengikuti ujian persamaan dan menerima ijazah SMA.
Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di Kanada. Berkuliah di Charleton University, Hary akhirnya dinyatakan lulus S1 pada 1988.
Setelah itu, Hary mengambil gelar Master of Business Administration di Ottawa University Kanada pada 1989.
Baca Juga: PPP Resmi Usung Ganjar Pranowo Capres 2024, KIB Kumpul Besok Bahas Kebijakan soal Pilpres
Perjalanan karier Hary Tanoe
Hary Tanoe mendirikan PT Bhakti Investama pada 1989. Ia menjadi pemegang saham sekaligus presiden eksekutif. Perusahaan itu kemudian mengambil alih sebagian saham PT Bimantara Citra Tbk tahun 2000.
Usai mencaplok saham PT Bimantara Citra, Hary kemudian mengubah namanya menjadi PT Global Mediacom Tbk. Ia pun menjadi presiden direktur perusahaan tersebut.
Selanjutnya pada 2004, Hary Tanoe menjadi presiden direktur PT MNC dan PT Rajawali Citra Televisi Indonesia. Ia juga menjabat sebagai Komisaris pT Mobile-8 Telecom Tbk dan Indovision, serta mulai mengembangkan usaha di bisnis televisi berbayar.
Hary juga menjalankan bisnis penyiaran stasiun radio Trijaya FM, Harian Seputar Indonesia, Majalah Trust dan Majalah Genie. Ia juga beberapa kali diundang menjadi dosen tamu di dunia pendidikan, hingga pembicara dalam bidang perusahaan dan investasi.
Sosoknya juga sempat aktif di bidang olahraga setelah dipercaya menjadi Bendahara Komite Olahraga Nasional (KONI). Kemudian menjadi Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia selama dua periode, yakni periode 2014-2018 dan 2018-2022.
Hary juga pernah menjadi Ketua Umum PB Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) pada 2019 hingga 2023.
Pada 2013, Hary memutuskan terjun ke dunia politik. Awalnya ia mendirikan organisasi kemasyarakatan bernama Persatuan Indonesia (Perindo).
Adapun deklarator ormas ini lainnya adalah Yusril Ihza Mahendra, Romli Atmasasmita dan mantan Sekretaris Jenderal Partai NasDem Ahmad Rofiq.
Selanjutnya pada 2014, Hary Tanoe bergabung denagn Partai Hanura yang dibentuk Wiranto. Keduanya menjadi bakal calon presiden dan wakil presiden. Namun, Hary akhirnya mengundurkan diri karena perolehan suara Partai Hanura sangat kecil.
Hary pun mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa pada Pilpres 2014. Sayang, pasangan tersebut kalah di Pemilu 2024 melawan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Hary lantas membentuk Partai Perindo pada 2015. Partai bentukannya ini kemudian didaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 2018.
Perindo pun bertarung di Pemilu 2019 sebagai peserta. Sayang, partai politik ini hanya mendulang suara yang sangat kecil, yakni sebesar 2,67 persen. Hal tersebut membuat Partai Perindo tidak bisa lolos ke Senayan.
Akhirnya, pada tahun yang sama, Hary Tanoe memutuskan membawa Partai Perindo untuk berkoalisi mendukung Jokowi dan Ma'ruf Amin.
Prestasi Hary Tanoe
Hary Tanoesoedibjo masuk dalam Asian Globe sebagai salah satu dari 50 pemimpin baru pembawa perubahan pada 2018.
Selain itu, sosoknya juga menjadi salah satu tokoh inspirator bangsa dari Serikat Pekerja Bank Bank Tabungan Negara pada 2018.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
PPP Resmi Usung Ganjar Pranowo Capres 2024, KIB Kumpul Besok Bahas Kebijakan soal Pilpres
-
Resmi Usung Ganjar Capres 2024, PPP Bakal Komunikasi ke KIB Sekaligus Menghadap Presiden Jokowi
-
Cek Fakta: Megawati dan Jokowi Restui Prabowo Jadi Pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
-
CEK FAKTA: Ditunjuk Langsung oleh Jokowi dan Megawati, Mahfud MD Siap Jadi Cawapres Ganjar, Benarkah?
-
Rekam Jejak Denny Indrayana, Aktivis yang Bongkar Strategi 'Soft Landing' Jokowi
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah