News / Nasional
Rabu, 01 Oktober 2025 | 23:01 WIB
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana masih berhati-hati untuk menjatuhkan sanksi terhadap SPPG yang langgar SOP. (tangkap layar)
Baca 10 detik
  • Kepala BGN belum mau bahas sanksi untuk dapur MBG penyebab keracunan.

  • Alih-alih menghukum, ia justru menyebut mitra SPPG sebagai "pejuang tanah air".

  • BGN akan fokus pada perbaikan SOP, bukan sanksi, karena hargai investasi mitra.

Suara.com - Kepala BGN Dadan Hindayana bersikap hati-hati di tengah desakan masyarakat agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbukti melanggar SOP hingga menyebabkan kasus keracunan diberi sanksi.

Alih-alih bicara sanksi, ia memilih untuk membela para mitra SPPG sebagai "pejuang" yang harus dihargai.

Sikap ini disampaikannya usai rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, pada Rabu (1/10/2025), saat ditanya mengenai sanksi bagi pihak yang lalai.

Dadan menegaskan bahwa keputusan mengenai sanksi akan sangat bergantung pada hasil investigasi yang sedang berjalan.

"Begini itu semuanya akan sangat tergantung dari hasil investigasi, ya," ujar Dadan.

Mereka Pejuang Tanah Air

Namun, Dadan kemudian menekankan pentingnya menghargai peran dan investasi para mitra SPPG dalam menyukseskan program ini.

Menurutnya, para mitra ini telah berkorban banyak materi untuk membangun fasilitas yang bahkan sulit dibangun oleh BGN sendiri.

"Anda harus tahu bahwa mitra-mitra ini merupakan pejuang-pejuang tanah air. Kenapa? Karena untuk membangun satuan pelayanan seperti yang mitra bangun itu kesulitan. Jadi mitra ini sudah mengorbankan segala materialnya untuk mensukseskan program ini," jelasnya.

Baca Juga: Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total

Atas dasar itu, BGN akan lebih fokus pada perbaikan jika ditemukan adanya kesalahan dalam penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP), bukan langsung menjatuhkan sanksi.

"Kalau pun ada kekeliruan di dalam penerapan SOP, nah itu kita lakukan perbaikan. Karena kita harus hargai juga apa yang sudah dikeluarkan oleh mitra. Dia sudah meluangkan uang cukup besar, dan kita hargai itu," tegasnya.

Dadan bahkan mengakui bahwa BGN, meskipun kini memiliki anggaran, masih menghadapi kesulitan administratif untuk membangun satu SPPG saja.

"Terus terang badan gizi sekarang punya uang. Tapi untuk membangun satu SPPG saja kesulitan karena masalah administrasi. Tapi mitra ini bersemangat untuk membangun gedung SPPG, jadi kita harus hargai itu," katanya.

Load More