Suara.com - Dalam satu pekan terakhir, warga Malaysia mengalami panic buying air minum kemasan. Mereka berbondong-bondong menyerbu supermarket hingga saling dorong dan berebut botol produk yang tersaji di rak. Bagaimana kronologinya?
Awalnya, seperti melansir The Star, Minggu (21/5/2023), curah hujan di Malaysia turun dan bendungan pun mengering. Kondisi ini lantas membuat warga khawatir akan kekurangan air bersih. Sebab, hal itu tentu bisa mengganggu kesehatan.
Situasi tersebut semakin diperparah oleh adanya gangguan sistem di sepanjang Sungai Muda. Hal ini lantas membuat jutaan warga Penang dan Kedah saling berebut air bersih. Mereka ramai-ramai mendatangi supermarket untuk membeli air kemasan dalam jumlah banyak.
Pasokan air kemasan pun habis, namun kembali tersedia dalam waktu kurang dari 24 jam. Meski begitu, banyak penjual makanan memutuskan untuk menutup tokonya. Sebab, mereka tak bisa menyiapkan bahan makanan sehari sebelumnya tanpa air.
Sungai Muda yang mengering menjadikan tingkat bendungan Penang menurun. Tercatat pada Sabtu (20/5/2023), Bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen, dan Bendungan Mengkuang yang kini menjadi 88,2 persen saja.
Terkait permasalahan tersebut, Menteri Utama Penang Chow Kon Yeow meminta agar warga bisa menghemat air. Ia menyebut bahwa air di Bendungan Ayer Itam, bahkan hanya cukup untuk 120 hari kedepan. Di sisi lain, ia juga menepis kabar pemerintah Penang yang bersalah.
"Tidak benar Penang (yang bersalah dan) tidak memiliki rencana masa depan untuk ketahanan air. Ada banyak rencana dan pihak berwenang telah berbicara dengan rekan-rekan di Kedah" ujar Chow Kon Yeow.
Sementara itu, Presiden Penang Water Watch, Chan Ngai Weng, mengatakan jika kejadian tersebut merupakan peringatan bagi warga Penang. Sebab, penggunaan air harian pada tahun 20222 meningkat hingga melebihi 300 liter.
Angka tersebut menjadi yang tertinggi di Malaysia. Menurutnya, tarif perlu dinaikkan jika pemborosan air ingin dikendalikan. Lalu, soal gangguan yang memicu pintu bendungan di Sungai Muda terbuka, Chan menyebut seharusnya ada peringatan otomatis.
"Tarif harus dinaikkan untuk mengendalikan pemborosan air (sepanjang tahun 2022)," kata Chan, dikutip Minggu, (21/5/2023).
Baca Juga: Viral Panic Buying Warga Malaysia Berebut Air Mineral, Ada Apa?
Ia tidak menyalahkan komputer lantaran pihak berwenang lah yang seharusnya bertanggung jawab. Yakni, dengan memeriksa untuk memastikan apakah sensor sudah dimatikan atau belum. Chan juga berharap ada tanda peringatan merah apabila permukaan air sungai turun di bawah level.
“Komputer tidak membuat kesalahan. Pihak berwenang harus memeriksa apakah sensornya rusak atau ada virus. Kalau rusak sensornya, seharusnya ada peringatan yang dikirim ke setiap otoritas pengelola air di Penang dan Kedah begitu permukaan air Sungai Muda turun di bawah level tertentu,” katanya lagi.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Viral Panic Buying Warga Malaysia Berebut Air Mineral, Ada Apa?
-
Bikin Kuping Panas, Media Malaysia Kecam Selebrasi Joget Ular Marselino Ferdinan, Singgung Erling Haaland
-
Viral Warga Malaysia Panic Buying Borong Air Minum, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Turun Harga! Coach Persib Bandung Luis Milla Dikabarkan Incar Pemain Naturalisasi Ini, Intip Nilai Pasarnya
-
Kuasa Hukum Mengakui Rezky Aditya Adalah Pemeran Utama dalam Video Syur Tersebut, Begini Kronologinya!
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat