Beberapa di antaranya menawarkan narkoba jenis sabu dan bahkan ada yang mengancam korban dengan senjata tajam. Korban yang kala itu berusia 15 tahun, mengaku mengikuti temannya yang berinisial YN untuk bekerja di Kabupaten Parimo dan menjadi stoker di Rumah Adat Kaili Desa Taliabo, Kecamatan Sausu.
Korban pun kemudian mengalami kekerasan seksual dari 11 pelaku yang sebagian merupakan anggota Brimob, kades, hingga guru.
Tak tahan dengan hal itu, korban memberanikan diri untuk menceritakan apa yang dialaminya kepada orang tuanya pada Januari 2023. Setelah mendengar cerita dari sang anak, ayah dan ibu korban melapor ke ke Polres Parimo pada 25 Januari.
Ayah korban mengklaim bahwa ada banyak keluarga pelaku yang mendatanginya untuk berdamai dengan memberikan sesuatu. Namun, ia menolak tawaran tersebut karena apa yang dialami putrinya dinilai tak bisa selesai dengan damai.
Ayah korban juga mengaku sempat dihubungi melalui telepon oleh kades berinisial HR yang kekinian sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh polisi.
Dalam komunikasi itu, sang kepala desa meminta maaf dan menyatakan bersedia menikahi korban. Namun, ayah korban dengan tegas menolaknya. Ia lebih menginginkan para pelaku menerima hukuman seberat-beratnya agar bisa merasakan penderitaan yang dialami anaknya sebagai korban pelecehan seksual.
Sementara itu, disampaikan Kapolres Parimo AKBP Yudy Arto Wiyono, aksi bejat para pelaku dilakukan berulang kali di lokasi dan waktu yang berbeda-beda. Korban juga, lanjutnya, mengaku mengalami kekerasan seksual hingga Januari 2023 yang membuatnya mengalami trauma.
Parahnya lagi, korban disebut-sebut menderita gangguan reproduksi berupa tumor ganas yang mengharuskannya menjalani operasi angkat rahim.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Baca Juga: Dear Kapolda Sulteng, Ini Beda Pemerkosaan, Persetubuhan dan Eksploitasi
Berita Terkait
-
Dear Kapolda Sulteng, Ini Beda Pemerkosaan, Persetubuhan dan Eksploitasi
-
Mengapa Oknum Polisi dalam Kasus Pemerkosaan ABG di Sulteng Belum Jadi Tersangka?
-
Diduga Ikut Perkosa ABG di Sulteng, Apa Sebenarnya Tugas Perwira Brimob?
-
"Kebodohan Apalagi Ini?" Emosi Warganet Soal Kapolda Sulteng Sebut Kasus ABG Persetubuhan Bukan Pemerkosaan
-
Pilu, 5 Poin Penjelasan Dokter akan Angkat Rahim ABG yang Diperkosa 10 Orang di Sulteng
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone
-
Puslabfor 'Bongkar' Ulang TKP Kebakaran, Buru Bukti Jerat Bos Terra Drone
-
Korban Tewas Bencana di Agam Tembus 192 Orang, 72 Masih Hilang
-
Lonjakan Pemilih Muda dan Deepfake Jadi Tantangan Pemilu 2029: Siapkah Indonesia Menghadapinya?
-
MKMK Tegaskan Arsul Sani Tak Terbukti Palsukan Ijazah Doktoral
-
Polisi Kembali Lakukan Olah TKP Terra Drone, Apa yang Dicari Puslabfor?
-
MyFundAction Gelar Dapur Umum di Tapsel, Prabowo Janji Rehabilitasi Total Dampak Banjir Sumut
-
Ikuti Arahan Kiai Sepuh, PBNU Disebut Bakal Islah Demi Akhiri Konflik Internal
-
Serangan Kilat di Kalibata: Matel Diseret dan Dikeroyok, Pelaku Menghilang dalam Sekejap!
-
10 Saksi Diperiksa, Belum Ada Tersangka dalam Kasus Mobil Berstiker BGN Tabrak Siswa SD Cilincing