Suara.com - Satu pekan setelah dibawa ke rumah sakit, kondisi ABG berusia 15 tahun yang menjadi korban pemerkosaan 10 orang pria dewasa di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), dilaporkan sudah mulai stabil.
Kabar tersebut disampaikan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu drg. Hery Mulyadi. Adapun sebelumnya, kesehatan korban khususnya secara psikologis sempat memburuk. Sebab, ia mengalami tekanan yang begitu berat atas kejadian memilukan itu.
Hery Mulyadi menuturkan bahwa saat ini tim dokter berencana melakukan operasi di bagian reproduksi korban, yakni berupa pengangkatan rahim.
Tindakan tersebut perlu dilakukan karena khawatir dampak pemerkosaan akan semakin memperburuk kondisi kesehatannya. Terlebih, korban diketahui mengidap penyakit berbahaya yang bisa mengancam nyawa.
Penjelasan dokter terkait kondisi korban itu sudah Suara.com rangkum dalam beberapa poin berikut.
Sejumlah parameter laboratorium belum baik
Dalam penjelasannya, Hery mengatakan bahwa tim dokter akan mempertimbangkan secara hati-hati soal rencana tindakan operasi di bagian reproduksi struktur internal korban.
Sebab, hasil dari sejumlah parameter laboratorium, masih belum bagus. Jika dipaksa dilakukan, maka khawatir bakal memicu efek komplikasi yang lebih besar. Terlebih korban merupakan anak di bawah umur, sehingga operasi baru bisa dikerjakan setelah kondisinya benar-benar baik.
Operasi dilakukan pekan depan
Baca Juga: Rekam Jejak Kapolda Sulteng yang Sebut Pemerkosaan ABG Sebagai Persetubuhan
Sementara itu, operasi pengangkatan rahim terhadap ABG yang diperkosa 10 orang, dijadwalkan dilakukan pekan depan. Hal ini karena kondisi kesehatan korban yang belum sepenuhnya baik, sehingga perlu menunggu beberapa hari.
Korban sendiri kekinian sudah diisolasi di tempat khusus agar privasi-nya terjaga. Mengingat pemberitaan media atas kasus tersebut yang kian luas, di mana khawatir akan membuatnya merasa semakin tertekan.
Melibatkan sejumlah spesialis
Untuk melakukan tindakan angkat rahim itu, beberapa dokter spesialis akan ikut dilibatkan. Di antaranya ahli Onkologi Ginekologi yang fokus dalam pencegahan, diagnosis, perawatan, hingga pengobatan kanker serta pra-kanker pada sistem reproduksi perempuan.
Adapun penyakit tersebut meliputi kanker ovarium, kanker vagina, kanker rahim, kanker serviks, kanker vulva, dan lain sebagainya yang seringkali menyerang para wanita.
Lalu, spesialis bedah digestif juga akan terlibat dalam operasi angkat rahim korban pemerkosaan 10 orang itu. Bedah digestif sendiri dilakukan dengan metode Laparoskopi yang merupakan teknik operasi memakai alat khusus.
Berita Terkait
-
Rekam Jejak Kapolda Sulteng yang Sebut Pemerkosaan ABG Sebagai Persetubuhan
-
Kapolda Sulteng Tak Paham Hukum Karena Sebut Kekerasan Seksual ke Anak 15 Tahun Bukan Perkosaan
-
Berkaca dari Kasus di Sulteng, Ini Beda Persetubuhan dan Pemerkosaan di Mata Hukum
-
Profil Irjen Agus Nugroho, Kapolda Sulteng yang Sebut Kasus ABG 15 Tahun Bukan Pemerkosaan
-
3 Pernyataan Kapolda Sulteng Soal Kasus ABG 15 Tahun: Sebut Bukan Pemerkosaan
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Operasi Langit di Cilacap: BNPB 'Halau' Hujan Demi Percepat Evakuasi Korban Longsor
-
Perjalanan Cinta Rugaiya Usman dan Wiranto
-
RUU KUHAP Dikebut Tanpa Suara Publik, Anggota Komisi III DPR Terancam Dilaporkan ke MKD
-
Viral Hewan Ragunan Kurus Diduga Dana Jatah Makan Ditilep, Publik Tuntut Audit
-
Kabar Duka! Istri Wiranto, Rugaiya Usman Meninggal Dunia di Bandung
-
Geger Bayi di Cipayung: Dibuang di Jurang, Ditemukan Hidup dalam Goodie Bag Saat Kerja Bakti
-
Tegas! Pramono Anung Larang Jajarannya Persulit Izin Pembangunan Rumah Ibadah di Jakarta
-
Pramono Bantah Isu Tarif LRT Rp160 Ribu: Jadi Saja Belum
-
RUU KUHAP Dinilai Ancam HAM, Koalisi Sipil Somasi Prabowo dan DPR: Ini 5 Tuntutan Kuncinya
-
RUU KUHAP Bikin Polisi Makin Perkasa, YLBHI: Omon-omon Reformasi Polri