Suara.com - Polisi memastikan hasil tes urine balita N (3) telah negatif sabu. Namun, untuk memaksimalkan proses pemulihan N rencananya akan menjalani masa rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kalimantan Timur.
Kapolresta Samarinda Kombes Ary Fadli menyebut pihaknya bersama perwakilan BNNP Kalimantan Timur telah menemui N untuk memastikan kondisinya pada Senin (12/6/2023) kemarin.
"Kondisinya, Alhamdulillah sudah membaik. Tapi untuk memaksimalkan recovery akan dilakukan pemantauan langsung di balai rehab. Karena di sana ada dokter dan tenaga ahli yang berkompeten untuk pemulihan kondisinya," kata Ary kepada wartawan, Selasa (13/6/2023).
Ary tidak menyebut berapa lama N akan menjalani masa rehabilitasi di BNNP Kalimantan Timur. Ia hanya menyampaikan bahwa proses rehabilitasi akan dilakukan hingga kondisi korban benar-benar pulih.
"Sampai benar-benar pulih," katanya.
Minum Air Sabu
Polisi telah menetapkan ST sebagai tersangka usai memberi air dari botol bekas bong sabu kepada balita N. Ia dijerat Undang-Undang Narkotika dan Perlindungan Anak dengan hukuman maksimal 10 tahun penjara.
"Ancaman pidana minimal 5 tahun dan maksimal 10 tahun," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur (Kaltim), Kombes Pol Yusuf Sutejo kepada wartawan, Senin (12/6/2023).
Kasus balita N di Samarinda, Kalimantan Timur positif sabu ini terungkap setelah orang tua korban curiga dengan tingkah laku anaknya yang sulit tidur dan mendadak hiperaktif.
Baca Juga: Tetangga Beri Minum Balita Air Bekas Bong Sabu, ST Terancam 10 Tahun Penjara
Yusuf menyebut tingkah laku korban berubah usai mengonsumsi air minum dari botol bekas bong sabu milik ST pada Selasa (7/6/2023) lalu. Tak hanya sulit tidur dan hiperaktif, korban menurut Yusuf juga tidak mau makan.
"Yang bersangkutan (ST) tidak mengira kalau kemasan air botol yang bekas dipakai bong airnya masih memiliki efek narkoba," ungkap Yusuf.
Berita Terkait
-
Kejam! Balita 3 Tahun Dikasih Minum Air Dari Bekas Bong Sabu, Efeknya Tak Bisa Tidur dan Tak Mau Makan
-
Gak Ada Otak! Tetangga Kasih Minum Bayi Pakai Bong Sabu, ST Ditahan Polisi
-
Sempat Dibawa ke Rumah Sakit Jiwa usai Dikasih Tetangga Minum Air Bekas Bong Sabu, Begini Nasib Balita di Kaltim
-
Geger Bayi di Kaltim Mabuk Sabu-sabu, Awalnya Dikira Sang Ibu Kerusupan Gegara Anaknya Ngoceh Terus hingga Mata Melotot
-
Balita di Kaltim Positif Sabu usai Minum Air dari Bekas Bong, Tetangga jadi Tersangka
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri