Suara.com - Wakapolri Komjen Pol Gatot Eddy menekankan pentingnya cooling system jelang Pemilu 2024. Ia meminta seluruh jajaran Polda mengoptimalkan patroli hingga merespons cepat aduan masyarakat dalam upaya memelihara keamanan dan ketertiban.
Hal ini disampaikan Gatot saat memimpin kegiatan analisa dan evaluasi atau anev program Quick Wins Presisi Triwulan II tahun 2023 di Posko Presisi Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (13/6/2023).
"Lakukan respon cepat laporan dan aduan yang meresahkan masyarakat," ujar Gatot.
Dalam kesempatan itu, Gatot juga meminta seluruh jajaran Polda untuk meningkatkan budaya integritas dan pelayanan dasar kepada masyarakat.
Berdasar data anev terkait penilaian terhadap budaya integritas organisasi, Gatot menyebut Polda Kalimantan Utara dan Kalimantan Timur memiliki indeks tertinggi. Adapun salah satu penilaiannya yakni terkait kepatuhan terhadap larangan Pegawai Negeri Pada Polri (PNPP) bergaya hedonis.
“Ini saya harap bisa dilihat dan diikuti oleh daerah yang lain,” katanya.
Sementara Polda Jawa Barat dan Jawa Timur memiliki indeks tertinggi dalam penilaian terhadap optimalisasi layanan publik dasar kepolisian terhadap masyarakat, yang mencakupi; layanan hotline, patroli siber, dan aduan melalui media sosial.
"Ini penting dalam era digital, aduan masyarakat langsung melalui media sosial yang sering disebut viral itu. Penting bagi kepolisian untuk merespon aduan semacam ini. Tentu saja biar bisa merespon itu, harus melakukan monitoring dengan baik," jelasnya.
Kaposko Presisi Irjen Pol Slamet Uliandi dalam anev kemudian mengemukakan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Polri berdasar hasil survei Indikator Politik Indonesia telah mencapai 73,2 persen. Sedangkan berdasar survei Charta Politika sebesar 70 persen.
Baca Juga: Relawan Usulkan Agus Harimurti Yudhoyono Jadi Wakil Anies Baswedan di Pemilu 2024, Kapan Diumumkan?
"Posko Presisi memberikan ruang bagi eksternal untuk melakukan penilaian secara independen. Sehingga apa yang dilakukan Posko Presisi mengevaluasi di dalam dan dinilai oleh eksternal," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Relawan Usulkan Agus Harimurti Yudhoyono Jadi Wakil Anies Baswedan di Pemilu 2024, Kapan Diumumkan?
-
Terkait Pemilu 2024, Rocky Gerung ingin KPU Jadi Cerminan Pendidikan Demokrasi
-
Gegara KPU, Fahri Hamzah: Bahaya Demokrasi Indonesia, Pesta Makin Liar!
-
CEK FAKTA: Anies Baswedan Dipastikan Gagal Nyapres, AHY Putuskan Gabung Koalisi PDIP, Benarkah?
-
Bukan Pesta Demokrasi: Penyakit-penyakit Musim Pemilu yang Akan Menjangkit
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka