Suara.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diminta untuk merelokasi warga yang tinggal di kolong Jalan Tol Angke II Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat ke tempat yang lebih layak.
Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, William Aditya Sarana meminta agar Dinas Sosial melakukan penyisiran dan pemetaan terhadap warga penghuni perkampungan kumuh di kolong jembatan tersebut.
"Dinas Sosial harus lakukan pemetaan, harus lakukan penyisiran untuk merawat dan juga menempatkan warga yang selama ini hidup di tempat yang tidak layak," kata William saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (21/6/2023).
Menurut William, Pemprov DKI seharusnya sejak awal mendata penghuni kolong jembatan Tol Angke II tersebut. Dari pendataan itu harus diprioritaskan bantuan untuk warga yang memiliki KTP DKI Jakarta. Bantuan tersebut bisa berupa tempat tinggal, jaminan kesehatan, pelatihan kerja dan lapangan pekerjaan.
"Kalau dia bukan ber-KTP DKI, maka Pemprov juga harus bisa menilai apakah yang bersangkutan sudah lama di Jakarta tapi belum ber-KTP atau dia baru saja datang ke Jakarta tidak dapat pekerjaan layak sehingga tidak memiliki tempat tinggal layak," ucap William.
Dari langkah tersebut, William berharap penghuni kolong Tol Angke II bisa mendapatkan kehidupan yang lebih layak.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Jakarta Barat melakukan pendataan ulang terhadap warga yang tinggal di Kolong Tol Angke II, Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.
Lurah Jelambar Baru Danur Sasono mengatakan, pendataan dilakukan guna mengetahui status kependudukan warga yang tinggal di kolong jembatan tersebut.
"Ya terkait yang viral itu, arahan pimpinan untuk melakukan pendataan awal aja, maping. Siapa saja, apa aja yang ada di bawah (kolong tol)," kata Danur, saat dikonfirmasi, Selasa (20/6).
Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Makin Buruk Karena Musim Kemarau, Masyarakat Diminta Waspada
Danur mengaku pendataab tersebut dilakukan sejak Senin (19/6) kemarin. Dari hasil pendataan awal, didapati 31 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di kolong tol tersebut.
Dari ke-31 KK tersebut, lanjut Danur, mereka yang tinggal di kolong tol Angke II merupakan warga pendatang, namun ada juga yang sudah ber-KTP DKI Jakarta.
Danyr mengatakan, data tersebut belum sepenuhnya valid. Lantaran masih banyak warga yang belum terdata saat petugas menyambangi kediaman mereka.
"Kemarin ada (warga) yang bekerja dan engga di lokasi. Nanti teman-teman dari kelurahan ke sana lagi pendataan ulang," ungkap Danur.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
Terkini
-
Tidak Ada Ampun! Mabes TNI Janji Sanksi Berat Prajurit Pembunuh Kacab Bank BUMN
-
Semua Penumpang Helikopter Jatuh di Timika Ditemukan Tewas
-
KPK Bersiap Umumkan Tersangka, Siapa Sebenarnya yang Utak-atik Kuota Haji Rugikan Rp1 Triliun?
-
Latar Belakang Mentereng Moreno Soeprapto, Masuk Kandidat Menpora Gantikan Dito Ariotedjo
-
Terekam Kamera Penembakan Charlie Kirk saat Debat 'Prove Me Wrong': Sempat Bahas Insiden Ini
-
KPK Usut Ustaz Khalid Basalamah Imbas Pilih Kuota Haji Khusus Meski Sudah Bayar Furoda
-
Sudah Jadi Tersangka Kasus CSR BI-OJK, Satori Dapat Panggilan Ketiga dari KPK Hari Ini
-
Dirjen Haji Hilman Latief Diperiksa KPK 10 Jam, Ada Apa di Balik Skandal Korupsi Kuota Haji Rp1 T?
-
Skandal Kuota Haji Seret Nama Khalid Basalamah, KPK Bongkar Modus Pakai Kuota Khusus Bermasalah
-
KPK Telusuri Dugaan Ridwan Kamil Pakai Uang Korupsi BJB untuk Pilkada Jakarta 2024