Suara.com - Umat Muslim dalam waktu dekat akan merayakan Hari Idul Adha. Namun, bagaimana jika ada perbedaan tanggal Hari Idul Adha 2023? Benarkah Idul Adha tidak boleh beda tanggal? Untuk mengetahuinya, berikut ini penjelasan Buya Yahya.
Mengenai benarkah Idul Adha tidak boleh beda tanggal, Buya Yahya menjelaskan dalam kajiannya yang diunggah melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV pada tanggal 21 Agustus 2018 dan tanggal 27 Juni 2028.
Dalam kajiannya pada 27 Juni 2023, Buya Yahya menyampaikan bahwa perihal Hari Idul Adha antara Indonesia dan Arab Saudi yang berbeda tanggal itu sah-sah saja menurut Madzhab Syafi’i. Karena baik Indonesia maupun Arab Saudi menggunakan metode penetapannya sesuai madzhab masing-masing.
“Indonesia berbeda (Hari Idul Adha) dengan Saudi itu sah. Karena di negeri kita mempunyai matlak sendiri, rukyatul hilal sendiri, yang berbeda ya berbada. Ini sudah biasa perbedaan semacam ini,” ucap Buya Yahya.
Buya Yahya juga menyampakan dalam kajiannya pada 21 Agustus 2018 bahwa perbedaan Hari Raya itu terjadi berangkat dari beberapa hal, salah satunya yaitu perbedan penetapan tanggal 1 atau awal bulan dalam kalender Hijriah dengan menggunakan rukyatul hilal dan ada yang menggunakan hisab.
“Menetapkan tanggal 1 baik bulan Ramadhan, bulan Dzulhijjah, atau bulan yang lainnya itu adalah dengan hilal, rukyatul hilal (melihat rembulan). Atau yang menggunakan hisab (hitungan), ada hitungan,” ucap lagi Buya Yahya
Buya Yahya menambahkan, ada banyak ulama besar yang pendapat dalam menetapkan Hari Raya. Misalnya ulama Madzhab Imam Malik dan beberapa madzhab yang lain menetapkan tanggal 1 pada sebuah tempat, maka yang lainnya bisa menyeragamkan, sehingga tidak ada perbedaan matlak.
“Madzhab Malik khususnya, mengatakan bahwa jika tanggal 1 ada di sebuah tempat, maka yang lainnya boleh menyeragamkan tanggal 1 tersebut. Jadi nggak ada perbedaan matlak, perbedaan tanggal, jadi bisa diseragamkan,” tambah Buya Yahya.
Buya kembali menambahkan, bahwa dalam madzhab lainnya atau madzhab Imam Syafi’i, penetapan tanggal 1 atau awal bulan ada perbedaan matlak karena menggunakan metode melihat rembulan.
Baca Juga: Takbiran Sholat Idul Adha: Bacaan, Batas Waktu hingga Perbedaanya dengan Idul Fitri
“Jika dalam sebuah wilayah rembulannya terlihat berbeda, maka ketahuilah akan berbeda juga penetapan tanggal 1.” Tambbah lagi Buya Yahya.
Jadi, dalam Madzhab Syafi’i ini mungkin sekali ada perberdaan dalam penetapan tanggal 1 atau awal bulan di Indonesia, tanggal 1 di India, maupun tanggal 1 di Arab Saudi. Namun meskipun ada perbedaan pendapat ulama dalam hal seperti ini, ini adalah hal biasa.
Buya Yahya menegaskan, jadi kalau seandainya Indonesia mau mengikuti Saudi atau Madzhab Imam Malik dalam menetapakan tanggal 1, itu sah-sah saja. Tapi kalau mau mengikuti ini madzhab Imam Syafi’i itu juga sah-sah saja.
“Kesimpulannya, dalam fiqih Anda boleh milih, karena dua-duanya (Imam Malik dan Imam Syafi’i) adalah ulama, yang salah itu yang saling menyalahkan,” jelas Buya Yahya
Jadi kesimpulannya, benarkah Idul Adha tidak boleh beda tanggal? Buya Yahya menegaskan bahwa dalam ilmu Fiqih, kita diperbolehkan untuk memiliki apakah mau menggunakan madzhab Syafi’I atau madzhab Imam Malik dalam menetapkan tanggal 1 dalam kalender Hijriah.
Kontributor : Ulil Azmi
Berita Terkait
-
Takbiran Sholat Idul Adha: Bacaan, Batas Waktu hingga Perbedaanya dengan Idul Fitri
-
Puasa Arafah dan Idul Adha, Sebaiknya Ikut Pemerintah atau Arab Saudi? Begini Saran Buya Yahya
-
Materi Khutbah Idul Adha 2023: Menyelami Makna Hari Raya Kurban yang Sebenarnya
-
Rayakan Idul Adha di Jogja, Presiden Jokowi Kurban Sapi Black Boss ke Tepus
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan