Suara.com - Lembaga survei Indikator Politik menyebut tren kepercayaan publik terhadap Polri semakin meningkat. Bahkan, posisinya terkini berada tipis di atas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan hal ini berdasar hasil survei teranyarnya yang digelar Juni 2023. Dari hasil survei tersebut tingkat kepercayaan publik terhadap Polri mencapai 76,4 persen.
"Sedikit menyalip KPK ya trust Polri ini," kata Burhanuddin kepada wartawan, Minggu (2/7/2023).
Menurut Burhanuddin, tren kepercayaan publik terhadap Polri berangsur naik setelah sempat merosot akibat kasus pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo. Bahkan hanya berjarak 4 persen dari capain terbesar pada November 2021 lalu.
"Sekarang sudah 76 persen, tinggal 4 persen untuk kembali pada performa terbaik mereka di 2021 bulan November," ujarnya.
Sedangkan tingkat kepercayaan publik terhadap KPK dari hasil survei teranyar Indikator Politik hanya mencapai 75,7 persen.
"Mungkin waktu kami turun (survei) lagi banyak isu negatif yang berkaitan dengan KPK; isu pungli dan seterusnya," katanya.
Adapun, lanjut Burhanuddin, lembaga negara dengan tingkat kepercayaan publik tertinggi diperoleh TNI, yakni 95,8 persen. Kemudian di posisi kedua Presiden 92,8 persen, ketiga Kejaksaan Agung RI 81,2 persen.
Tingkat kepercayaan publik paling rendah terhadap Partai Politik, yakni hanya 65,3 persen. Sementara tingkat kepercayaan publik terhadap DPR sebesar 68,5 persen, DPD 73,3 persen dan MPR 73,8 persen.
Baca Juga: Apa Itu Bintang Bhayangkara Naraya? Penghargaan yang Disematkan Presiden Jokowi kepada 4 Polisi
Indikator Politik menggelar survei ini sejak 20-24 Juni 2023 terhadap 1.220 responden dengan metode wawancara tatap muka. Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error survei +/- 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah