Suara.com - Komnas HAM menyoroti terjadinya razia dan penangkapan anak-anak dan perempuan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal di Malaysia.
Komisioner Komnas HAM Anis Hidayah mengatakan razia, penangkapan dan penahanan seorang anak harus mematuhi hukum. Hal itu, lanjut dia, harusnya diterapkan sebagai upaya terakhir dan untuk jangka waktu yang singkat.
"Dalam konteks anak yang berkonflik dengan hukum, dalam konteks ini, anak-anak bukan pelanggar hukum," kata Anis di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Kamis (13/7/2023).
Terlebih, dia menyebut tahanan anak-anak dan orang dewasa justru sengaja dicampur. Tahanan tersebut, kata dia, hanya dibatasi oleh dinding kawat.
Menurut dia, anak-anak ditahan di tempat yang tidak layak dan tidak memenuhi standar kesehatan.
Untuk itu, Komnas HAM menyampaikan sejumlah rekomendasi. Anis mengatakan pihaknya merekomendasikan agar tahanan anak-anak dipindah ke rumah tahanan alternatif yang ramah anak.
Kemudian, bagi anak yang masih membutuhkan ASI, lanjut dia, tidak boleh dipisahkan dari orang tuanya.
"(Komnas HAM) merekomendasikan untuk menghentikan razia, penangkapan, penahanan terhadap anak-anak, perempuan dan pekerja migran tidak berdokumen dan lebih mengedepankan pendekatan hak asasi manusia," ucap Anis.
Kemudian, dia juga meminta agar PMI di Depot Tahanan Imigrasi (DTI) Malaysia bisa segera dipulangkan, khususnya kelompok rentan.
Baca Juga: Komnas HAM Tidak Mengetahui Permintaan untuk Menjadi Negosiator Pembebasan Pilot Susi Air
"Atensi untuk anak-anak terutama yang lain juga kelompok rentan perempuan, lansia, ibu hamil, dan yang lainnya untuk segera diberikan afirmasi untuk dipulangkan terlebih dahulu," tambah Anis.
Lebih lanjut, Komnas HAM mendorong perbaikan tata kelola karena menilai banyak PMI yang berangkat tanpa memenuhi prosedur yang sesuai.
Dengan begitu, PMI bisa memilih jalur-jalur aman dan tidak terjebak pada jalur yang membuat mereka berada pada posisi rentan dan ilegal.
Perlu diketahui, sebanyak 2.959 tertahan di DTI Malaysia. Mereka terdiri dari 2.160 laki-laki, 697 perempuan, dan 102 anak-anak berusia di bawah 17 tahun.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Upayakan Pemulangan 2.959 Pekerja Migran Indonesia dari Malaysia
-
Sejumlah Oknum Prajurit Siksa Pria Di Deli Serdang, KontraS Minta Panglima TNI Dan Komnas HAM Investigasi
-
Dapat Info dari Kapolda, Pemerintah Utus Bupati di Papua Temui OPM Soal Pembebasan Pilot Susi Air
-
Komnas HAM Tidak Mengetahui Permintaan untuk Menjadi Negosiator Pembebasan Pilot Susi Air
-
Pilot Susi Air Disandera OPM, Komnas HAM Kini Mendadak Tak Tahu soal Permintaan jadi Negosiator Pembebasan Philip
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tragedi Prada Lucky: Sidang 22 Seniornya Digelar, Sang Ibu Tuntut Keterbukaan
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Siap-siap, Sidang Dimulai: KPK Limpahkan Berkas Eks Kadis PUPR Sumut ke Jaksa
-
PDIP Gagas Sumpah Pemuda Baru, Ini Kata Hasto Kristiyanto
-
Airbus A400M Milik TNI AU Akan Bermarkas di Halim
-
BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
-
Hasto Kristiyanto: Dorong Kebangkitan Ekonomi Maritim dan Desa Wisata Indonesia
-
Indonesia Sambut Timor Leste, Anggota Paling Bungsu ASEAN
-
Warga Susah Tidur Gegara Suara Musik, Satpol PP Angkut Belasan Speaker Milik PKL di Danau Sunter