Suara.com - Setiap kali akan tiba tahun baru Islam, pembahasan apakah malam 1 suro tak boleh keluar rumah kerap terdengar. Hal itu identik dengan masyarakat Jawa yang memiliki tradisi dan mitos tersendiri mengenai malam tahun baru Islam yang mereka namakan juga sebagai malam 1 Suro.
Penjelasan yang cukup masuk akal untuk menjawab apakah malam 1 suro tak boleh keluar rumah adalah karena sebenarnya kita tidak diperbolehkan berkeliaran dengan bebas dan melakukan tindakan buruk. Umum terjadi, untuk menyambut malam tahun baru, anak-anak, remaja, melakukan sesuatu sampai keluar batas hingga akhirnya menimbulkan kekacauan. Oleh karenanya, pada malam 1 suro, semua orang dilarang keluar rumah dengan tujuan untuk menghindarkan mereka dari melakukan perbuatan yang merugikan banyak orang tanpa disadari.
Namun, ada penjelasan unik yang menjadi alasan kenapa pada malam 1 suro tak boleh keluar rumah. Dari sisi mistis dan kekuatan supranatural, kita tidak diperbolehkan keluar rumah pada malam 1 suro adalah karena pada malam tersebut, roh-roh halus atau makhluk gaib berkeliaran dengan bebas. Ketika mereka berkeliaran dengan bebas, mereka bisa saja mempengaruhi manusia untuk berbuat buruk. Oleh karenanya, orang-orang dilarang keluar rumah agar tidak berjumpa dengan makhluk-makhluk halus yang dapat membawa nasib sial untuk kehidupan mereka.
Masyarakat Jawa khususnya menganggap malam 1 suro adalah malam yang sakral. Sebab momentum malam 1 suro dipercaya masyarakat jawa sebagai momentum penggabungan kalender Islam dengan kalender Jawa Hindu di masa lalu. Oleh karenanya, masyarakat akan melaksanakan laku spiritual pada malam pergantian tahun ini.
Masyarakat Jawa meyakini jika keluar pada malam 1 Suro, bisa bertemu dengan pasukan Nyai Roro Kidul atau Ratu Pantai Selatan yang sedang dalam perjalanan ke Keraton dan Gunung Merapi.
Keraton Yogyakarta juga memiliki tradisi khusus pada malam 1 Suro, yakni tradisi yang dikenal dengan kirab 1 Suro. Tradisi ini berasal dari pernjajian antara Panembahan Senopati (Raja Mataram) dengan Nyai Roro Kidul yang bersedia membantu kerajaan Mataram dari serangan musuh. Peserta yang dapat ikut tradisi kirab di masa lalu adalah para prajurit Mataram, sekarang tradisi ini dapat diikuti oleh masyarakat setempat. Syarat mengikuti tradisi ini adalah tidak diperbolehkan bicara selama berjalan mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta.
Tradisi itu masih bertahan sampai sekarang. Dibandingkan jika keluar tanpa tujuan, mengikuti tradisi ini akan jauh lebih baik, sebab dalam tradisi laku satu suro ini, orang-orang akan diam dan dalam diam tersebut akan terjadi laku introspeksi diri dari awal perjalanan sampai akhir perjalanan.
Demikian itu jawaban apakah malam 1 suro tak boleh keluar rumah, ini tergantung dari kepercayaan masing-masing orang. Satu hal yang penting adalah jika mau keluar rumah, lebih baik keluar rumah dengan tujuan yang jelas daripada tidak. Apabila tidak memiliki tujuan, maka lebih baik tetap tinggal di rumah.
Kontributor : Mutaya Saroh
Baca Juga: Apakah Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H Libur, Cek Rabu 19 Juli 2023 Tanggal Merah Bukan?
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP
-
Terungkap! Ini Alasan KPK Masih Rahasiakan Jumlah Uang yang Dikembalikan Khalid Basalamah
-
Gantikan Posisi Noel, Afriansyah Noor Lebih Kaya, Punya Harta Rp 23,9 Miliar