Suara.com - Mahkamah Agung (MA) menerima permohonan kasasi Ferdy Sambo untuk membatalkan hukuman mati dalam kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. MA memutuskan Sambo dihukum penjara seumur hidup.
Hukuman istri Sambo, Putri Candrawathi pun dikurangi dari 20 tahun penjara menjadi 10 tahun penjara oleh MA. Simak perjalanan Ferdy Sambo lawan vonis hukuman mati berikut ini.
1. Dituntut Penjara Seumur Hidup
Jaksa Penuntut Umum (JPU) Jakarta Selatan (PN Jaksel) menyatakan Sambo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua. Mantan Kadiv Propam itu juga terlibat obstruction of justice atau perintangan penyidikan terkait pengusutan kasus kematian Yosua.
Sambo lantas dituntut hukuman penjara seumur hidup dalam sidang pada 17 Januari 2023. Jaksa menilai tak ada alasan pemaaf maupun pembenar atas perbuatan Sambo. Sehingga jaksa menyatakan Sambo harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Hal memberatkan Sambo adalah menghilangkan nyawa Yosua, berbelit-belit dan tidak mengakui perbuatannya serta perbuatannya mencoreng institusi Polri hingga membuat banyak anggota Polri terlibat. Sementara hal meringankan Sambo menurut jaksa, tidak ada.
2. Divonis Hukuman Mati
Pada 13 Februari 2023, Ketua Majelis Hakim PN Jaksel Wahyu Iman Santoso memvonis Sambo dengan hukuman mati. Sambo dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum (JPU).
Dalam pertimbangannya, majelis hakim menilai Sambo terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap Brigadir Yosua yang direncanakan terlebih dahulu. Putusan vonis mati Sambo itu ditanggapi ibunda Brigadir Yosua dengan puas.
Baca Juga: Keluarga Yosua Pertanyakan Vonis MA Sunat Hukuman Putri Candrawati Jadi 10 Tahun: Tak Ada Empati
3. Banding Ditolak
Tiga hari setelah Sambo divonis mati, tim kuasa hukum sudah mengajukan banding. Namun banding yang diajukan Sambo itu ditolak.
Pengadilan Tinggi Jakarta justru menguatkan putusan hukuman mati yang dijatuhkan PN Jakarta Selatan terhadap Sambo. Keputusan itu dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim Singgih Budi Prakoso dalam persidangan di PT DKI Jakarta pada 12 April 2023. Kemudian Sambo pun mengajukan permohonan kasasi.
Dalam kasus ini, terdapat 5 terdakwa. Selain Ferdy Sambo, ada 3 terdakwa lainnya yang juga mengajukan banding atas putusan PN Jakarta Selatan.
Mereka adalah Putri Candrawathi (istri Sambo), Ricky Rizal atau Bripka RR (ajudan Sambo), dan Kuat Ma’ruf (ART sekaligus sopir Sambo). Satu terdakwa lainnya, Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E tidak mengajukan banding karena divonis lebih rendah daripada terdakwa lainnya yakni 1 tahun 6 bulan.
4. Kasasi Dikabulkan MA
Berita Terkait
-
Keluarga Yosua Pertanyakan Vonis MA Sunat Hukuman Putri Candrawati Jadi 10 Tahun: Tak Ada Empati
-
MA Sunat Hukuman Putri Candrawathi Jadi 10 Tahun, Keluarga Brigadir Yosua Singgung Lobi-lobi Politik
-
MA Batalkan Vonis Mati Ferdy Sambo Dan Sunat Hukuman Putri Candrawati Jadi 10 Tahun, Begini Respons Kejagung
-
MA Batalkan Hukuman Mati Ferdy Sambo, Pengacara Keluarga Brigadir Yosua: Mengecewakan!
-
MA Batalkan Hukuman Mati Ferdy Sambo di Putusan Kasasi, Respons Kejagung: Kami Pelajari Dulu
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
KPK Beberkan Biang Kerok Penyidikan Korupsi Kuota Haji Berlarut-larut, Ternyata Ini Alasannya
-
Gurita Korupsi Pertamina: KPK Ungkap Kaitan Eks Direktur dengan Riza Chalid di Kasus Suap Katalis
-
Dana DKI Jakarta Rp14,6 Triliun Mengendap di Bank: Gubernur Pramono Ungkap Alasannya!
-
Lukas Enembe Sudah Meninggal, KPK Ungkap Alasan Periksa Tukang Cukur Langganannya
-
KPK Bantah Cuma Tunggu Laporan Mahfud MD Usut Dugaan Korupsi Whoosh: Informasi Kami Cari
-
Dalami Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, KPK Tak Hanya Tunggu Laporan Mahfud MD
-
Dukung Revitalisasi Kota Tua, Veronica Usul Ada Pendongeng hingga Musisi di Alun-Alun Fatahillah
-
KPK Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi, Alasan Kesehatan Jadi Pertimbangan
-
Usai Koruptor Lukas Enembe Wafat, Tukang Cukur Langganannya Ikut 'Dibidik' KPK, Mengapa?
-
Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 2231 Berakhir, Berikut Sikap Kedubes Iran di Indonesia