Suara.com - Partai NasDem mengungkapkan bahwa Surya Paloh pernah ditawari posisi calon wakil presiden atau cawapres. Tawaran itu terjadi pada Pilpres 2014, saat NasDem memberikan dukungan kepada Joko Widodo sebagai calon presiden.
Adapun tawaran posisi cawapres datang dari PDI Perjuangan. Partai yang diketuai oleh Megawati Soekarnoputri itu menawarkan Paloh untuk mendampingi Jokowi.
Cerita itu disampaikan Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya saat menanggapi informasi Partai Demokrat terkait potensi Paloh menjadi cawapres Anies Baswedan. Melalui cerita ini, Willy ingin menyampaikan bahwa tidak ada keinginan sejak dulu dari Paloh untuk menjadi cawapres
Diketahui saat itu tawaran posisi cawapres disampaikan oleh mendiang Tjahjo Kumolo yang masih menjabat Sekretaris Jenderal PDIP.
"Ini, di gedung ini, tahun 2014 ketika Mas Tjahjo, Andi Wijayanto dan Hasto datang juga nawarin Pak Surya menjadi pendamping Jokowi. Tapi ndak. Jadi itu satu hal yang bukan level pak Surya, jadi enggak perlu juga," kata Willy di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023).
Willy lantas menganggap apa yang menjadi informasi yang diperoleh Demokrat hanya sekadar lucu-lucuan, bukan hal yang perlu ditanggapi serius.
"Kita kadang-kadang harus tahu yang mana yang halu mana yang enggak. Itu lah. Tapi ini lucu-lucuan lah," kata Willy.
Sebelumnya, Willy menegaskan Paloh ogah menjadi cawapres. Penegasan ini disampaikan menjawab informasi yang diperoleh Demokrat bahwa elektebilitas Paloh sedang digodok demi mendapat peluang menjadi pendamping Anies.
"Itu lucu-lucuan banget, enggak perlu saya tanggapi. Toh Pak Surya enggak pengen maju jadi apa-apa. Kadang-kadang kita harus waras dengan akal sehat. Pak Surya membuat ini untuk memajukan putra putri terbaik," tutur Willy.
Baca Juga: Gak Terlalu Ngarep Jadi Cawapres Ganjar, Sandiaga Kini Tawakal Bilang Rezeki Tak akan Tertukar
Willy mengatakan Paloh memiliki keinginan agar Anies dapat menentukan sosok cawapres yang terbaik dari yang terbaik.
"Teman-teman saya pikir bisa mengikuti rekam jejak Pak Surya. Dia ingin Anies Baswesdan, why not the best, tentu untuk calon wakil presiden why not best of the best," kata Willy
Ketua Bappilu DPP Partai Demokrat Andi Arief mengaku dirinya mendapatkan informasi kekinian mengenai kabar nama Ketua Umum DPP Partai NasDem Surya Paloh sedang digodok dalam survei untuk dijadikan bakal calon wakil presiden Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Pernyataan itu disampaikan Andi dalam cuitannya di akun twitter pribadinya pada Rabu (9/8/2023) pagi.
"Dugaan saya ada nama yang sedang diuji di survei oleh salah satu pimpinan partai Koalisi perubahan sebagai cawapres. Jika benar, nama itu nama Pak Surya Paloh maka harus dijelaskan saat ini oleh pak @aniesbaswedan," cuit Andi.
Sementara itu dikonfirmasi oleh awak media, Andi mengatakan, NasDem sedang menguji nama Surya Paloh sebagai cawapres Anies lewat survei internalnya sendiri.
"Kami dapat informasi mereka sedang menguji itu pakai lembaga survei sendiri," tuturnya.
Menurutnya, informasi itu muncul juga seiring dengan belum diumumkannya bacawapres untuk Anies hingga saat ini.
Padahal sudah ada sejumlah opsi nama bisa dipilih yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Yenny Wahid, Khofifah Indar Parawansa, hingga Susi Pudjiastuti.
"Karena kan kalau untuk calon-calon lain, kayak Yenny wahid, Khofifah, AHY, itu kan sudah ada gambaran. Sudah bisa diputuskan cepat. Berarti kan ada yang sedang ditunggu kalau dia lama. Kita dapat informasi mungkin Pak SP (Surya Paloh) yang sedang diuji elektabilitasnya melalui survei," ujarnya.
Namun, Andi menyampaikan, sebenarnya pihaknya tak masalah siapa pun nama yang dipilih untuk menjadi cawapres Anies termasuk jika benar Surya Paloh. Dengan catatan juga hal itu harus segera diumumkan ke publik.
"Kalau itu kita menghargai. tapi, harus jelas gitu loh. Harus terbuka. Kalau memang pak SP yang ingin jadi cawapres beradu dengan elektabilitas ya nggak masalah juga, bagus kan gitu. Dia pimpinan parpol. Dia punya hak," katanya.
"Nggak ada alasan untuk tidak diumumkan. Mau diumumkan Yenny, Khofifah, siapapun terserah. Yang penting seger diumumkan. Bagaimana mau kerja. Kita kan lagi ketinggalan. Jadi harus nguber kan," sambungnya.
Berita Terkait
-
Batal Jadi Kado Hari Kemerdekaan RI, Operasional LRT Jabodebek-Kereta Cepat Mundur ke Tanggal Ini
-
Gak Terlalu Ngarep Jadi Cawapres Ganjar, Sandiaga Kini Tawakal Bilang Rezeki Tak akan Tertukar
-
Freeport Mau Gugat Aturan Bea Keluar RI, Jokowi Pasang Badan dan Melawan
-
Seru Banget! David Ozora Video Call Jokowi: Suka Musik Metal Juga Pak?
-
Jokowi Sebut Pemerintah Tengah Pertimbangkan Hapus Sistem Zonasi PPDB
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?