Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Demokrat Jansen Sitindaon membalas jawaban menohok dari putri Gus Dur, Yenny Wahid, terkait responsnya menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
Sambil berkelakar, Jansen Sitindaon meminta ampun sudah secara terang-terangan menolak Yenny sebagai bakal cawapres Anies.
"Hehe ampun mbak," kata Jansen dikutip dari akun media sosial X pribadinya, Sabtu (12/8/2023).
Jansen mengatakan, sejauh ini bakal cawapres Anies bukan merupakan bagian dari rezim. Sebab hal itu sebelumnya sudah disepakati oleh tiga partai pengusung Anies, Demokrat, NasDem dan PKS.
"Idealnya menurut saya kandidatnya ya bukan bagian dari rezim," kata Jansen.
Dia menilai bakal cawapres sengaja dipilih yang bukan bagian dari rezim karena supaya terjadi perbedaan dalam Pemilu 2024 mendatang.
"Karena bagi saya itulah gunanya Pemilu dan diharapkan terjadi di Pemilu. Ada perbedaan jelas antar kandidat," ujarnya.
Jansen lalu menyinggung perihal manuver Prabowo Subianto yang pada Pemilu 2019 lalu menjadi lawan Jokowi kini juga menjadi bagian dari rezim.
Lebih lanjut, Jansen tetap mendoakan Yenny Wahid bisa menjadi kandidat cawapres koalisi lainnya.
Baca Juga: Ramai Desakan Anies untuk Umumkan Cawapres, PKS dan Demokrat Mulai Ketar-ketir?
"Saya juga mendoakan dan mendukung jenengan semoga bisa ikut berkontestasi di Pilpres ini, khususnya mengisi posisi Cawapres yg masih kosong di beberapa koalisi yg telah terbentuk khususnya di blok lanjutkan," imbuhnya.
Apa Kata Yenny Wahid?
Sebelumnya, Jansen secara terang-terangan mengungkapkan penolakan, bila Yenny Wahid diduetkan menjadi bakal cawapres Anies Baswedan.
Namun pernyataan itu rupanya dibalas langsung oleh Putri Gus Dur itu dengan pernyataan menohok.
Sebelumnya, Jansen menuliskan pernyataan tersebut melalui akun Twitter pribadinya.
"Mbak Yenny buat saya bagus. Bahkan lengkap sekali dengan segala atribusi yang melekat dalam diri beliau. Namun untuk posisi wapres di koalisi perubahan buat saya beliau tidak pas, tidak cocok. Mungkin cocoknya di koalisi yang lain," tulisnya melalui akun Twitter @jansen_jsp.
Berita Terkait
-
Ramai Desakan Anies untuk Umumkan Cawapres, PKS dan Demokrat Mulai Ketar-ketir?
-
Desak Anies Segera Deklarasikan Cawapres Agustus Ini, PKS: Publik Ragu Jadi Maju atau Tidak
-
Ditolak Wasekjen Demokrat Jadi Bagian Anies Baswedan, Yenny Wahid Beri Jawaban Menohok
-
Ikuti Jejak Demokrat, PKS Desak Anies Umumkan Bakal Cawapres Secepatnya: Semakin Ditunda bukan Semakin Baik
-
MA Kalahkan KLB Demokrat Kubu Moeldoko, Hencky Luntungan: Demokrat akan Hancur, Suaranya Turun
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU
-
Rais Aam PBNU Kembali Mangkir, Para Kiai Sepuh Khawatir NU Terancam Pecah
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Pengamat: Sikap Terbuka Mendagri Tito Tunjukkan Kepedulian di Masa Bencana